“Kenapa Dik, sudah jam 12 malam gini kamu belum tidur?” tanya Samsul kepada Surti ketika sudah sampai rumah.
“Tadi Mas, saya mendengar ada orang yang ambil air minum dari galon, saya kira kamu sudah pulang Mas.” Sambil mengerutkan kening.
“Mas baru pulang Dik, mungkin kamu salah dengar.” Mencoba meyakinkan Surti.
“Tidak Mas, seperti ada yang sedang mengambil minum.” Dalam hatinya takut.
Seminggu Kemudian Surti menginap di rumah orang tuanya, karena Samsul sedang tidak di rumah. Setiap hari Surti hanya datang ke rumahnya pada saat sore untuk menyalakan lampu dan paginya mematikan lampu.
“Rumah ini terasa agak singup, padahal baru seminggu tidak di rumah.” Batinnya dalam hati. Lantas Surti tetap bergegas kembali ke rumah orang tuanya karena kedua anaknya masih di sana.
Seminggu berlalu, Surti dan kedua anaknya kembali ke rumah beserta Samsul. Sesampainya di rumah seperti biasa Surti langsung bersih-bersih sampai membuatnya terasa letih.
Saat berada di kamar bersama suami dan anaknya kebetulan pintu tidak di tutup. Udara terasa dingin dan membuat bulu merinding. Tiba-tiba seperti ada orang yang mengintip.
Sosok hitam mengarah melihatnya seperti mengintip keberadaanya di sana. Ketika Surti kemudian mencoba melihat keluar kamar ternyata langsung menghilang dari pandangannya.
Setelah mencoba melihat ke luar kamar ternyata tidak ada siapa-siapa.
Kejadian tersebut membuat Samsul dan Surti merasa janggal dan takut karena rumahnya seperti ada yang menunggu selama tidak ditempati dan menamppakkan dirinya ketika mereka pulang. (Dikisahkan Tri Lestari di Koran Merapi)*