Saat itu entah mengapa di tengah-tengah asyiknya kami mengobrol, pandanganku tertuju pada sebuah ranting pohon yang jatuh dari pohon durian tak jauh di depan teras rumah.
Aku pun seolah tertarik melihat ranting itu yang nampak jelas terlihat meskipun sama sekali tidak ada lampu di depan teras.
Namun semakin kuamati, ternyata itu bukanlah sebuah ranting pohon yang berguguran, tapi seperti kain putih, lebih tepatnya lagi seperti jilbab segi empat warna putih yang jatuh dari atas pohon.
Bukannya aku mengalihkan pandanganku ke tempat lain atau menanggapi guyonan teman-teman,
tapi aku merasa seperti takjub dengan jilbab itu, dan bahkan terbersit dalam hati ingin mengambilnya saat pulang tarawih nanti. (Seperti dikisahkan Ratna Kurniasih di Koran Merapi) *