Matanya semakin nanar melihat fenomena menyeramkan yang tidak lazim. Wajah sosok-sosok itu kusam dan gelap serta berdarah seperti terbakar oleh sesuatu.
Bau pengap serta amis menyeruak menyerang hidung Lutfi. (Seperti dikisahkan Ichsan Nuansa di Koran Merapi)*