HARIAN MERAPI - Jika pergi tengah malam sendiri jangan lupa untukk berdoa.
Jika tidak bisa mengalami cerita misteri ketiban sial seperti yng dialami Beni. Beruntung ia masih bisa ditemukan meski dalam kondisi pingsan di parit sawah
Sore selepas asar Beni menerima kabar dari ayahnya, bahwa paman Wisnu meninggal dunia. Karena pekerjaan yang menumpuk, Beni baru bisa berangkat jam 10 malam ke terminal bus luar kota dengan naik ojek.
Baca Juga: Kejadian misteri ketika tetangga ada yang melaksanakan ritual pesugihan kandang bubrah
Herannya, begitu turun dari ojek, pandangannya langsung tertuju pada sebuah bus berwarna hitam.
Dari dalam bus itu terdengar suara kernet berteriak "Krajan, Krajan Madiun, ayo naik langsung berangkat", hmmm apakah itu sebuah kebetulan si kernet meneriakkan nama desa tempat kakek dan paman Beni tinggal?
Begitu naik, tidak didapati kernet yang berteriak-teriak tadi, cuma ada sopir yang memakai blangkon sambil menatap kosong ke depan, penumpangnya pun tak bersuara menatap keluar jendela. Beni menemukan kursi yang masih kosong.
Bus mulai melaju. Sejak naik tadi sudah tercium aroma bunga melati, ini membuat kepala Beni pusing dan mengantuk, dan akhirnya terlelap.
Baca Juga: Dua aktivis HAM Internasional ‘Solidarity Rising’ kunjungi PWI DIY, ini pesan yang mereka bawa
"Krajan, Krajan, mas bangun, sudah sampai Krajan" sebuah suara membangunkan Beni. Dengan mata agak sepet ia beranjak turun dari bus itu. Sesudah turun ia baru sadar bahwa tadi belum membayar ongkos naik bus.
''Kenapa kernetnya tidak menarik ongkos?'' Herannya lagi, ia merasa tadi tidur belum ada 10 menit bahkan rasa kantuknya belum hilang.
Tak habis pikir, Beni terus berjalan masuk ke desanya. Jarak dari ia turun ke rumahnya masih lumayan jauh. Sekitar 20 menit berjalan Beni mulai merasa tidak enak.
Jalan desa yang gelap yang hanya diterangi sinar bulan dan hembusan angin dingin membuat bulu kuduknya berdiri. Grusaak!! sebuah suara yang berasal dari belakang mengagetkannya.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penyelewengan Dana KONI, Kejari Kudus Segera Tetapkan Tersangka
Beni menengok. Hwaladalah! Sosok pocong keluar dari semak-semak lalu meloncat ke arah Beni. Spontan Beni berteriak sambil berlari menjauhi kejarannya.