HARIAN MERAPI - Cerita misteri ketika pulang dari Cilacap menuju ke Sleman.
Mereka mampir di Purworejo untuk membeli buah durian, namun sampai di rumah justru bikin geger.
Ada apa dengan buah durian yang mereka beli di Purworejo?
Baca Juga: Oknum jaksa di Riau terima suap, ini penyuapnya
Hampir Maghrib, mengendarai kendaraan roda empat, Mukirna sendirian pulang dari Cilacap menuju rumahnya di daerah Sleman.
Memasuki wilayah Purworejo hatinya gembira. Melihat dipinggir- pinggir jalan banyak orang berjualan durian. Buah yang paling disukai seluruh anggota keluarganya.
Mukirna berhenti di depan salah satu penjual durian. Seorang perempuan cantik berkaus merah. "Mangga, Pak. Tidak manis uang kembali," ujar sang penjual seraya melempar senyum manisnya.
Dari tawar- menawar yang alot, akhirnya disepakati, empat biji durian dihargai seratus enampuluh ribu rupiah. Durian diikat menjadi satu dan lalu dimasukkan ke dalam mobil.
Baca Juga: Kurir ganja 267 kg dihukum penjara seumur hidup, ini pertimbangan hakim PN Medan
Jam sembilan Mukirna sampai rumahnya. "Ayo, Anak-anak. Serbu saja oleh-oleh Papah. Durian dari Purworejo. Tuh barangnya masih ada di dalam mobil," seru Mukirna kepada anak-anaknya.
"Yihuuu...!”, teriak Sinta, anak sulungnya. Langsung saja Sinta, yang paling doyan durian, keluar rumah dan membuka pintu belakang mobil.
Aroma sedap dari empat biji durian menyergap hidungnya. "Aduh, bantuin Ben. Duriannya berat amat!" teriak Sinta kepada Beni, adiknya.
Benar juga. Empat biji durian tersebut berat nian. Diangkat berdua tidak bergeming sama sekali. "Pah....tolong! Kami berdua nggak kuat ngangkat. Duriannya berat sekali," teriak kedua Kakak-beradik tersebut.
Baca Juga: Santri Ganjar Borong Dagangan UMKM di Kulon Progo, Ganjar-Mahfud Didoakan Menang
"Uh, Cuma ngangkat durian empat saja pada nggak kuat," gerutu Mukirna.
"Lho...kok hiya ya...?! Durian jenis apa sih ini?" ujar Mukirna ketika ikut membantu mengangkat durian tersebut. Tiba- tiba...