HARIAN MERAPI - Penjual sate pun rupanya pernah mengalami cerita misteri.
Seperti yang terjadi pada Joni, betapa senangnya ketika ia melayani pembeli sate untuk acara syukuran satu kampung.
Tapi ternyata semua itu hanya cerita misteri, karena uang yang dipakai membayar pun berbah menjadi daun pada keesokan harinya.
Baca Juga: Cerita misteri mesin stom tiba-tiba mati saat melewati jembatan Kali Cino, ternyata ini sebabnya
Suatu malam yang sangat sunyi di desa Kismoyoso, tampak dua orang pedagang sate sedang keliling. Mereka kakak beradik, Joni dan Jono.
Mereka merasa asing dengan desa itu. Sepertinya mereka tersesat, karena menjaJonon satenya terlalu jauh dari rute yang biasa dilalui.
Entah kenapa penduduk desa itu selalu lebih memilih tinggal di dalam rumah setelah lewat jam 6 sore. Daerah itu memang terkenal angker, masih minim penerangan dan jarak antar rumah cukup jauh.
Sampai-sampai bila ingin pergi dari satu rumah ke rumah yang lain, harus melewati ladang luas dan pepohonan rimbun.
Tiba-tiba, seorang wanita memanggil mereka. Namun hanya Joni saja yang tahu. Jono tidak bisa mengetahui dimana sosok orang yang memanggil kakaknya itu.
Mengira kalau wanita yang memanggilnya pembeli, datanglah sang kakak ke tempat wanita itu. Sedang sang adik masih dalam perasaan bingung.
Baca Juga: Begini cara memulihkan kulit yang belang akibat terkena sinar matahari
Setelah beberapa saat, Joni kembali sembari berkata minta Jono untuk tinggal sebentar, sedang ia membawa serta gerobak sate ke tempat pembeli.
Joni bilang, satenya diborong untuk acara makan syukuran bersama satu kampung, dan ia menyuruh adiknya menunggu saja.
Tanpa rasa curiga, Jono menuruti perintah. Dengan ditemani HP yang bisa menampilkan acara TV, Jono menunggu. Namun hingga acara televisi yang ditontonnya usai, Joni belum juga kembali. Dia menjadi cemas dan curiga.
Jono kemudian memutuskan menyusul Joni. Ia terus berjalan, tapi ketika melihat sekeliling area yang dia lewati, gandrik... ternyata dirinya sudah berada di tengah lahan pekuburan luas.