Selagi push up Rinto mengamati orang itu sekilas. Jaket yang dikenakannya mirip dengan foto Danpaswal tahun lalu. Mungkin ia Danpaswal yang tadi tidak datang. Sementara push upnya sudah mencapai 8 seri.
Brrraaakkk. "Berdiri!" orang itu menggebrak meja lagi.
"Aku sama sepertimu, aku juga Danpaswal. Bawa ini dan besok dipakai. Sekarang kembali ke kamar dan istirahat. Cepat!" gertaknya sembari memberi lambang Merah Putih Garuda.
Rinto langsung menuju kamar. Sekilas ia membalikkan badan, tapi orang tadi sudah tidak ada. Keesokan harinya, pengibaran sukses dilaksanakan.
Kakak pelatih dan semua anggota larut dalam tangis haru. Tapi itu hanya sementara. Tiba-tiba mendadak ada kabar buruk. Danpaswal tahun lalu ternyata kecelakaan dan dinyatakan meninggal di tempat.
Rinto pun bingung. Dalam batinnya ia hanya bertanya-tanya. "Lantas, Danpaswal yang membentakku tadi malam di aula siapa?" (Seperti dikisahkan Septaberlianto di Koran Merapi) *