HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri berkelahi lawan penunggu laboratorium sekolah 2, Buto Ijo menggigit peminjam uang sampai pingsan.
Menurut cerita misteri dari warga sekitar sekolahan tersebut, Buto Ijo yang ada dulu peliharaan Pak Kromodimeja (nama samaran) yang rumahnya tidak jauh dari sekolahan itu.
Setelah Pak Kromodimeja meninggal dunia anaknya Pak Kromodimeja tidak ada yang mau merawat Buto Ijo tersebut sehingga Buto Ijo itu pindah di Laborat sekolahan.
Buto Ijo itu dulu merupakan pesugihan milik Pak Kromodimeja. Waktu itu Pak Kromodimeja merupakan orang yang kaya raya. Dia juga meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan.
Pernah ada orang yang meminjam uang kepada Pak Kromodimeja sampai lama tidak mengembalikan.
Maka Buto Ijo peliharaan Pak Kromodimeja itu datang kerumah yang meminjam uang itu dan ngletak (menggigit) anaknya yang meminjam uang itu sampai pingsan.
Maka dengan usaha bagaimana caranya peminjam uang itu segera mengembalikan semua uang pinjamannya. Dengan dikembalikan uang pinjamannya itu maka anaknya segera sembuh.
Menurut mereka yang pernah melihat Buto Ijo itu (penampakan), tubuhnya besar berwarna hijau campur biru. Matanya tampak mendolo hijau. Hidungnya lebar (pesek), giginya besar-besar runcing bertaring, warnanya hijau keputihan.
Baca Juga: Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman Gelar Khitanan Massal untuk Wujudkan Darma Mulyarja
Lidahnya menjulur keluar, mulutnya lebar, rambutnya tampak gembyak-gembyak hitam ujungnya hijau. Janggut dan kumisnya tampak tidak teratur dalam bahasa Jawa disebut ngrembuyung.
Kukunya tampak panjang-panjang. Kesimpulannya rupanya (wujudnya) sangat menakutkan.
Sekolahan tersebut mempunyai penjaga malam yang tangguh. Ia pernah menggagalkan perampok yang akan merampok sekolah tersebut. Penjaga malam itu namanya Diman (nama samaran) ia pindahan dari salah satu SMA Negri di kota Yogyakarta.
Sudah puluhan tahun ia bekerja di Yogyakarta. Ia aslinya memang dari wilayah Kabupaten Kulon Progo maka lalu minta pindah di Kulon Progo.
Menurut penuturan Diman, ia memang mempunyai tenaga dalam. Bahkan ia pernah berguru di Jawa Timur katanya di sana ia disuruh kungkum (masuk) dalam air atau merendam selama tiga hari tiga malam.
