Malik mendekati kios berukuran gubuk sawah tersebut. Radio menyalakan lagu dangdut dengan cukup deras, jajanan tersaji apik di toples-toples. Ternyata itu kedai kopi.
Baca Juga: Tujuh bulan jalani 'Ospek' Sandiaga Uno akan diresmikan sebagai kader PPP pada Rabu mendatang
Bahkan aroma rebusan air panas ikut menyemai, Malik langsung menepi dan duduk di kursi panjang, seorang wanita paru baya menemuinya.
“Weh. Ada pelanggan...”
“Iya Bu. Oiya saya pesan kopi pahit satu.” Malik semakin bingung, bibirnya langsung memesan sebuah kopi.
Padahal minuman tanpa gula itu jarang sekali dirinya minum. (Seperti dikisahkan Ichsan Nuansa di Koran Merapi) *
