HARIAN MERAPI – Kembang Laruk karya Simple Man yang tidak kalah horor dari Sewu Dino, mengisahkan perjalanan sejumlah remaja mendaki gunung angker, dan mulai memasuki bagian yang paling mengerikan.
Kembang Laruk kali ini memasuki bagian ke 49, di mana rombongan pendaki yang dipimpin Putri, sudah cukup jauh hutan yang lebih rapat dan gelap di atas pos 4.
Kembang Laruk 49 ini menuliskan pertemuan rombongan itu dengan ribuan pocong, salah satunya pocong berkain hitam setinggi 7 manusia normal.
Sosok yang familiar di mata Riski, karena sebelumnya ia pernah bertemu dengannya.
Tapi, tidak bagi Koco dan Andris...
Koco yang kaget dengan munculnya hantu berbalut kain putih itu lari tunggang langgang dari tempatnya buang air besar.
Ia menuju titik di mana Riski, Lika, Putri, dan yang lain berkumpul.
Tergopoh-gopoh, Koco berlari sembari memegang celananya.
Baca Juga: Pengalaman horor Mbak Fika, melihat kuntilanak asyik sisiran di depan cermin kamar tidur
Begitu sampai, tiba-tiba saja, semuanya menutup hidung.
Merasa dicurigai, Koco mengelak, ia menjelaskan meskipun baru saja buang air tanpa sempat membersihkan, namun baunya tidak mungkin sepekat itu hingga mereka menutup hidung.
Tidak ada satupun peduli, sebab mereka tahu sumber bau busuk itu tidak berasal dari pantat Koco.
Tapi bau busuk itu menguar dari sosok tinggi besar berwarna hitam yang berdiri di belakang dua pohon kembar di hadapannya.