“Saya melihat kuda yang amat besar” ucap Dasimah penuh ketakutan.
“Itu pasti siluman kuda yang kerap diceritakan orang-orang” ucap Sarno.
“Nampaknya benar gosip yang beredar tentang keberadaan siluman kuda, konon Wage merupakan penganut pesugihan jaran penoleh” sahut Sadikin.
Mereka pun mengantarkan Dasimah pulang. Selepas mengantarkan Dasimah mereka
berkeliling desa. Tak jauh dari tempat mereka berdiri nampaklah pekarangan rumah Wage
yang begitu luas.
Mereka sengaja mengumpulkan keberanian untuk kembali ke pekarangan rumah Wage. Selangkah demi selangkah mereka memasuki pekarangannya.
“Sepertinya sudah tidak ada siluman itu” ucap Sadikin.
“Sepertinya tidak berani menampakkan wujud jika banyak orang”
“Betul juga Man perkataanmu. ayo kita pergi.” (Dikisahkan Iis Suwartini UAD di Koran Merapi) *