Namun malam itu yang terdengar jelas adalah suara derit mesin jahit. Rasa penasaran pun tak tahan kutanyakan kepada ayahku yang masih terjaga menungguku pulang setelah seharian menunggu ibu yang sekarang aplusan dengan adikku.
Dan ternyata menurut keterangan Ayah, rumah itu aaman dulu kala adalah rumah seorang penjahit yang meninggal mendadak dan setelah itu keluarganya pindah kerja di kota lain meninggalkan rumah itu sampai sekarang kosong.
Pendengaranmu tentang derit mesin jahit dari rumah kuno pinggir parit tersebut mungkin arwah wanita penjahit tersebut.
Makanya tetap berdoa agar tak terganggu oleh suata derit mesin jahit dari rumah pinggir parit ataupun lainnya yang berupa demit. (Seperti dikisahkan Aris Irianti di Koran Merapi)*