HARIAN MERAPI - Ini adalah bagian pertama dari cerita misteri wiwitan misterius, sebuah upacara yang sudah jarang dilakukan kecuali oleh dua petani Pardi dan Sukra.
Upacara wiwit agtau wiwitan dilakukan menjelang panen padi. Pak tani hatinya berbunga-bunga melihat padinya di sawah telah menguning sebentar lagi akan dituai.
Maka sebelum padi dituai si pemilik sawah itu telah siap untuk mengadakan upacara wiwitan. mereka berterima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah diberi hasil padi yang melimpah.
Baca Juga: Mbok Inem punya anak gendruwo, berawal ketika biasa membantu pekerjaan suami di sawah
Sekitar tahun 1960 masih banyak orang-orang yang mengadakan acara wiwitan, namun sekarang jarang yang mengadakan wiwitan itu.
Pardi dan Sukra keduanya nama samaran mempunyai kebiasaan mengikuti orang-orang yang mengadakan wiwitan di sawah.
Pardi dan Sukra tinggalnya di kampung Penggung . Pardi pekerjaannya sebagai petani sedangkan Sukra bekerja di bengkel sepeda motor.
Sebagai petani Pardi mempunyai sawah dan tegalan sawahnya dikerjakan oleh orang lain tetapi benih dan pupuknya yang membelikan adalah Pardi.
Baca Juga: Cerita misteri ketika belut siluman menerkam Iwan
Sedangkan yang mengerjakan pekarangan dan tegalanya Pardi sendiri. Sukra adalah pekerja bengkel yang ada di kota.
Adapun jaraknya bengkel dari rumah Sukra kurang lebih ada 7 Km, ia naik motor dari rumahnya. Berangkat pagi pulangnya sore (petang) hasilnya pun lumayan juga yaitu perhari Rp. 100.000.
Adapun pada musim panen Pardi dan Sukra selalu ke sawah untuk rebutan makanan yang
disediakan oleh orang-orang yang mengadakan wiwitan.
Sawah yang menjadi sasaranya yang terletak di dul ngulakan ( diselatan dusun ngulakan) jarak sawah dari rumah Pardi dan Sukra lebih kurang ada 3 Km.
Baca Juga: Cerita misteri penjual bakso diborong keluarga kuntilanak
Wiwit itu diadakan pada sore hari, tetapi juga ada yang mengadakannya pada siang hari
lebih kurang jam 13.00 WIB apabila musim panen tiba orang-orang yang mengadakan wiwitan
itu banyak sekali.