Karena itu mendapatkan pemandangan yang menakutkan, yaitu seluruh penumpang yang terdiam seribu bahasa tadi adalah gendruwo dan kutilanak yang semuanya menatap ke arahku sambil melotot.
Ternyata aku naik kereta rombongan kuntilanak dan gendruwo. (Dikisahkan Haura Arzaqi wijayantri di Koran Merapi)*