HARIAN MERAPI - Ini cerita misteri tentang HP misterius 3, Mudi pulang disambut istri dengan senyum sumringah.
Sudah pasti HP yang dipungut Mudi itu mahal. Dia sampai tua pun tak akan sanggup membeli HP semacam itu. Baiklah, Mudi akhirnya memasukkan HP tersebut ke dalam tas untuk dia berikan pada Tutut nanti saat pulang.
Jam sebelas malam adalah waktu Mudi untuk pulang. Seperti biasa dia akan minum kopi dulu sebelum berangkat pulang karena dia tidak ingin mengantuk selama perjalanan yang jauh ini.
Baca Juga: Cerita misteri tentang HP misterius 1, Mudi merasa takut istrinya bakal berbuat nekat
Apalagi dia harus kembali melewati jalan yang diapit perkebunan kopi yang sangat luas yang tentu saja sangat sepi tengah malam begini.
Biasanya hanya ada satu dua bus malam yang lewat, atau truk-truk muatan yang berjalan lambat karena harus mendaki
tanjakan.
Ketika melewati jembatan, tiba-tiba Mudi melihat ada kerumunan orang di tengah jalan di mulut jembatan yang panjang.
Awalnya Mudi penasaran, namun mengingat ini sudah sangat malam, maka dia memilih untuk menghindari kerumunan itu.
Baca Juga: Cerita misteri tentang HP misterius 2, di jalan ada bekas pecahan kaca campur darah
Tapi anehnya, semakin dia mendekat, kerumunan itu semakin samar dan akhirnya hilang dengan sendirinya hanya menyisakan aroma wangi yang cukup tajam.
Merasa ada yang tidak biasa, Mudi segera menekan gas dengan kuat. Dia tidak boleh tergoda untuk turun dan bergabung dengan kerumunan yang kian menghilang itu. Yang dia pikirkan sekarang adalah, dia harus cepat pulang.
“Eh, sudah pulang, Mas?” sambut Tutut begitu melihat suaminya masuk rumah.
“Iya… oya, ini HP buat kamu,” Mudi langsung menyerahkan HP yang tadi dia temukan pada Tutut sebelum keduluan diomeli Tutut.
Tanpa banyak bertanya, Tutut segera menerima HP itu dengan senyum sumringah.