HARIAN MERAPI - Betapa senangnya Ponijo ketika suutu sore saat hari sedang hujan rintik-rintik ada perempuan cantik minta dintar pulang.
Siapa yang tidak senang, apalagi Ponijo selama ini sudah mendambakan kekasih tapi masih saja menjadi jomblo.
Namun siapa sangka kegembiraan itu berubah menjadi cerita misteri bagi Ponijo yang bikin merinding.
Ponijo (bukan nama sebenarnya), pemuda yang sudah berusia 29 tahun ini masih juga jomblo alias belum punya pacar.
Bagi Ponijo, menjalin hubungan dengan seorang wanita tak ubahnya seperti meraih bintang di langit.
Tapi sore itu saat hujan gerimis, Ponijo serasa mendapat durian runtuh atau ketiban ndaru. Keluar dari kios cukur rambut, Ponijo tiba-tiba dihampiri sosok perempuan muda.
Memang tidak cantik sekali, namun hal itu sudah menjadikan pemuda jomblo itu hatinya berbunga- bunga.
"Kalau nggak keberatan, mbok tolong Mas, saya diantar pulang ke desa Jabung. Bus angkudes terakhir yang lewat depan rumah saya sudah berangkat," kata perempuan tersebut, yang tampak sangat mengharap pertolongan Ponijo.
"Boleh," jawab Ponijo serta merta dengan perasaan amat riang.
Ponijo pun segera mengeslah motornya. Perempuan berkaos ketat warna merah dipadu celana leging warna hitam tersebut juga langsung nyengklak di belakang Ponijo.
"Desa Jabung sama bekas pabrik gula itu sebelah mananya, Mbak?" tanya Ponijo.
Baca Juga: Cerita misteri di balik terjadinya kesurupan massal saat upacara bendera di lapangan sekolah
"Masih sekitar satu kilometer lagi ke utara," jawab si perempuan.
Ketika hampir sampai bangunan lawas bekas pabrik gula peninggalan Belanda, perempuan tadi mencolek pinggang Ponijo.