“Hah!!!” semua langsung terbangun saat tiba-tiba terdengar suara gedoran di pintu. Suara itu sangat keras dan seolah-olah orang yang menggedor pintu sedang marah. Semua saling tatap. Suara gedoran terus terulang.
“Kita lihat, yuk!” meski takut, tapi Ghana mencoba memberanikan diri dan mengajak anak buahnya untuk memeriksa. Mereka berjalan perlahan. Dan saat pintu dibuka, ternyata tidak ada siapa pun di depan pintu.
Semua saling pandang. Namun, akhirnya mereka kembali tidur. Tapi apa yang terjadi? Suara gedoran di pintu itu makin menjadi.
Baca Juga: Sering Diterjang Tanah Longsor, Pemkab Karanganyar Rencanakan Relokasi SMP Negeri 1 Jenawi
Gedoran yang bernada marah itu terus terjadi hingga menjelang subuh. Hal ini tentu saja membuat semua tidak berani tidur.
“Rumah ini sudah kosong selama lebih dari sepuluh tahun,” bapak penjual kopi tak jauh dari proyek ini mulai bercerita saat Ghana datang dengan mata merah kurang tidur dan tentunya ketakutan.
“Baru sekarang saja direhab. Penunggunya seorang gadis dan nenek-nenek. Mereka akan mengganggu siapa saja yang datang, terutama yang masih bujang.”
Waaaakkkk!!!!!
Penjelasan singkat dari penjual kopi itu cukup menjadi alasan bagi Ghana untuk melepaskan tugas ini dan kembali ke Surabaya, untuk melanjutkan saja proyek yang sudah dia tinggalakan sementara kemarin. - Habis (Seperti dikisahkan Fery Yanni di Koran Merapi) *
