HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri tentng sosok gadis kecil misterius di tepi jurang.
Farhan, Atan, dan Aulia pulang sekolah pukul satu hari itu. Cuaca mendung menemani langkah mereka. Jarak antara sekolah dan rumah mereka bertiga memang tidak jauh.
Wajar saja bila Farhan, Atan, dan Aulia berjalan santai dari sekolah ke rumah begitu juga sebaliknya. Di perjalanan pulang sekolah hari itu, mereka berpapasan dengan seorang anak perempuan sebaya mereka.
Baca Juga: Antisipasi melonjaknya Covid-19, masyarakat diminta taat prokes pada libur akhit tahun, ini sebabnya
Usianya sekitar delapan tahunan. Farhan memberikan sapaannya. Anak perempuan itu tersenyum, mengangguk pelan. Anak perempuan itu lalu berjalan menuju ke arah semak-semak.
Farhan dan kedua temannya tinggal di desa, wajar saja bila banyak pepohonan lalu juga semak-semak yang tak tertebas.
"Eh, Kamu mau ke mana?" Aulia mencoba menahan si gadis dengan ucapannya.
"Di sana tidak ada apa-apa, di sana itu jurang!" tambah Atan. Tak kunjung dapat menghentikan langkah si gadis dengan kata, mereka bertiga terpaksa mengikuti.
Baca Juga: TikTok Shop dan Tokopedia diberi kesempatan empat bulan untuk uji coba
Setelah berjalan sekitaran tiga belas menit, anak perempuan itu tampak berhenti di tepi jurang. Dia duduk lalu berdiam.
Kian penasaran, mereka bertiga coba mendekat. Si gadis tiba-tiba terlihat berencana meloncat. Farhan dan Atan yang melihat, cekatan menangkap tubuh sang gadis pemurung.
"Jangan lakukan itu!" Farhan menahannya dengan nada syok. "Di sanalah rumahku! Lepaskan aku!" suara gadis itu terdengar bergumam kasar.
"Tak ada gunanya lakukan itu, hidupmu masih panjang, ayolah!" teriak Aulia. "Aku sudah mati."
Baca Juga: Waspadai penyebaran Covid-19 varian baru, begini langkah Polda Jateng
Gadis itu bergumam kasar lagi tampak bermuka masam. Lama-kelamaan wajahnya memucat putih dan matanya kian hitam bagai bolong tak berbola.