HARIAN MERAPI - Sebuah cerita misteri tentang penghuni bangunan kuna bikin tukang sol sepatu pingsan setelah memesan untuk membetulkan sepatunya yang terbungkus tas kulit.
"Sol> sepatuuu... Sol sepatuuu...," teriak Martan, seorang tukang sol sepatu, menawarkan jasanya kepada orang yang membutuhkan bantuannya.
Hampir seharian tukang sol sepatu tersebut berkeliling dari kampung satu ke kampung lainnya. Belum ada satu orang pun memanggilnya. Menjelang Azar, seseorang berteriak memanggilnya.
Baca Juga: Secara global seruan boikot terhadap produk Israel semakin besar, tapi fatwa MUI relatif lebih kuat
"Hei kesini, Kang. Sudah beberapa hari aku menunggumu," seru seseorang dari dalam sebuah bangunan kuna.
Ternyata sesosok laki-laki belum begitu tua. Duduk di atas kursi roda. "Tunggu sebentar ya. Tak ngambil sepatuku.
Tolong diganti solnya," kata lelaki tersebut sambil mengayuh kursi rodanya, masuk ke dalam bangunan tersebut. Keluar lagi, sosok lelaki tersebut membawa sebuah tas besar, tertutup rapat.
Tas besar tersebut sepertinya tidak pernah dijamah tangan. Di bagian luarnya banyak debu tebal menempel.
Baca Juga: Termasuk Pasar Kartasura, Pemkab Sukoharjo Siapkan Proyek Besar pada 2024
"Sepatuku ada di dalam tas ini. Tapi maaf, sulit dibuka," ucap sosok lelaki itu sambil mengayuh lagi kursi rodanya masuk ke dalam.
Martan menerima tas tersebut dan mencoba membukanya. Benar, amat sulit dibuka. Dengan mengeluarkan tenaga ekstra, akhirnya berhasil juga tas tersebut dibuka. Tangan Martan merogoh ke dalam tas.
Di dalam tas besar itu tangan Martan nyenggol sebuah sepatu. Pelan-pelan lalu dia keluarkan. Martan kaget. Matanya melotot. Seperti tidak percaya akan yang dilihatnya.
Sepatu tersebut ternyata masih membungkus sepotong kaki manusia orang dewasa. Sebatas lutut ke bawah. Martan langsung tidak sadarkan diri.
Baca Juga: Capres-cawapres terpilih harus punya komitmen politik untuk menjaga lingkungan
Pada petang hari Martan diketemukan oleh seorang penjual siomay kelilingan yang kebetulan lewat di depan bangunan kuna tersebut. "Ya ampun, kali ini tukang sol sepatu yang menjadi kurban," kata penjual siomay tersebut.