KERIS, WARISAN DUNIA BERNILAI ADILIHUNG (1) - Tak Ada Duanya di Muka Bumi

photo author
- Senin, 27 November 2017 | 09:34 WIB
Wayang dan keris, karya adiluhung bangsa Indonesia
Wayang dan keris, karya adiluhung bangsa Indonesia

-
Wayang dan keris, karya adiluhung bangsa Indonesia

KERIS adalah salah satu dari enam karya bangsa yang dikukuhkan oleh United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), atau badan dunia bidang pendidikan dan kebudayaan sebagai karya adiluhung bangsa Indonesia dan menjadi warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia.

Siapa pun yang mengaku sebagai warga bangsa Indonesia, akan bangga atau mongkog dengan keputusan luar biasa ini. Bersama karya agung lain dari tanah air, yakni batik, wayang kulit, reog ponorogo, lagu rasa sayange dan tari pendet, keris telah mendapatkan penilaian istimewa itu.

Padahal sebelumnya, batik dan keris serta empat karya unik lainnya telah diaku sebagai karya asli negeri jiran, tetapi penilaian itu kemudian ditanggalkan, tentu saja setelah melalui berbagai penelitian dan kajian badan dunia tersebut.

Pengakuan atas keris dan wayang dinyatakan oleh UNESCO dengan surat keputusan tertanggal 4 November 2008. Hal ini merupakan penghargaan yang luar biasa.

Karena itu, semua keberhasilan ini perlu dijaga dengan baik dan dilestarikan oleh seluruh anak bangsa. Sebab untuk mendapatkan nominasi luhur ini telah melalui proses dan memakan waktu cukup lama. Bersyukurlah kita semua.

Keris memang pantas mendapatkan nominasi akbar seperti itu, sebab memang tidak ada duanya di muka bumi. Keris di zaman modern, bukan lagi sebagai sebuah senjata dalam peperangan, melainkan sebagai karya seni unik dan menarik. Senjata itu dibuat para empu dari beragam jenis logam (berkualtas tinggi) yang kemudian lazim disebut dengan tosan aji. Beragam logam itu kemudiam disatukan, lalu ditempa dan dipilih-pulin sehingga menghasilan bilah yang berpamor amat indah. Bilah itu kemudian juga diukir dengan nilai seni yang luar biasa.

Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah.

Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok tapi tak sedikit yang lurus. Dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Bentuknya bermacam ragam dan bisa dibentuk oleh kemauan sang empu. Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah badik.

Terdapat lebih seratus jenis pamor dengan nama-nama yang unik, dinamai sang empu sesuai dengan dengan gambar atau damascene yang ditunjukkan atau yang muncul dari logam (pamor) pada nilah keris itu. (JB Santoso)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X