HARIAN MERAPI - Untuk mengobati bayi , dokter menyarankan tidak memberikan obat herbal atau jamu.
Hal tersebut disampaikan pakar kesehatan Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia dr. Richard S.N. Siahaan,M.Si.,MARS saat ditemui di kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis.
Ia tak menyarankan bayi diberi herbal atau jamu untuk mengatasi gejala penyakit tertentu atau sebagai pengobatan mandiri.
Baca Juga: Dana kelolaan haji mencapai Rp 166,01 triliun, BPKH ungkap kesiapan pendanaan haji tahun 2023
"Menurut saya, kurang disarankan memberikan jamu ke bayi. Kalau mau ya minyak-minyak (untuk tubuh luar) atau dihirup, minyak esensial. Itu kan lebih aman," kata dia
Richard yang berpraktik di RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi itu menuturkan, saat ini rata-rata penelitian terkait jamu masih praklinis dan kalaupun ada studi klinisnya, itu hanya diperuntukkan untuk orang dewasa.
"Kalau dewasa, berat badannya itu yang aman 30 kilogram ke atas, itu dianggap dosis dewasa biasa kami kasih. 30 kilogram kurang lebih usia 12 tahun lah ya, masih aman," kata dia.
Baca Juga: Wujudkan Generasi Emas 2045, SGM Eksplor dan Alfamart kolaborasi dukung pendidikan dan nutrisi anak Indonesia
Dia lalu mengingatkan masyarakat agar tak sembarang mencoba meracik obat herbal. Mereka, sambung dia, sebaiknya berpegang pada panduan yang sudah diterbitkan Kementerian Kesehatan. Dalam panduan, dijelaskan bahan-bahan dan takaran bahan yang aman digunakan oleh masyarakat.
Menurut Richard, sekarang ini belum banyak literatur yang membahas interaksi antara satu herbal dan lainnya. Oleh karena itu, dia sekali lagi menegaskan agar orang-orang menggunakan panduan meramu jamu yang sudah ada bukannya meracik secara sembarang.
"Pakai ramuan yang sudah ada. Terpercayalah, jangan nyampur-nyampur sendiri," kata dia.
Pengobatan sendiri atau swamedikasi dilakukan untuk mengatasi kondisi sakit ringan semisal pusing. Namun, bila pusing atau gejala yang coba diatasi berkelanjutan, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Bawaslu Bantul tutup pendaftaran Panwaslu Desa Pemilu 2024, berikut jumlah pendaftarnya
Richard menambahkan, khasiat jamu bukan hanya ditentukan dari pengolahan semata tetapi juga bahan bakunya, cara menanam, jenis tanah yang digunakan untuk menanam bahan itu, waktu panen hingga bagian mana dari bahan itu yang digunakan.
Sebelumnya, seorang bayi berusia 54 hari dikabarkan meninggal dunia usai mendapat ramuan daun kecipir dan kencur yang diperas. Usai meminum ramuan itu, dia mengalami sesak napas dan terkena infeksi paru-paru.*
Artikel Terkait
KSB laporkan akun penjual obat herbal Yacona palsu, untuk lindungi konsumen
Online Summer School beri edukasi seputar obat-obatan herbal dan bahan alami berkhasiat
Pakar usir asam lambung, Klinik Herbal SJ Grabag Magelang solusi pengobatan herbal
Obat sirup dilarang, ini resep herbal penurun demam dan pereda batuk pilek untuk anak
Kiat menakar, memilih alat dan bahan serta cara untuk membuat ramuan herbal supaya berkhasiat
Viral penemuan jasad bayi dalam bak sampah di Bantul, ini kronologi menurut polisi