SEBAGIAN jenis buah-buahan diyakini mempunyai kandungan vitamin C dan A. Dengan vitamin ini antara lain dapat mendukung kesehatan, seperti menjaga kesehatan mata dan meningkatkan imunitas tubuh. Dalam daging buah salak maupun sawo termasuk yang ada kandungan vitamin A maupun C.
Sejumlah penelitian juga menyebutkan, terutama bagian daging buah salak mengandung ada kandungan betakarotin cukup tinggi sehingga layak dikonsumsi rutin untuk mendukung kesehatan mata. Termasuk juga menjaga kesehatan kulit dan kuku. Sedangkan daging buah salak yang masih muda dapat meredam diare. Caranya, setelah dikupas langsung disantap sekaligus atau tak perlu membuang kulit ari di bagian luar daging salak.
Selain itu kulit tipis yang menempel pada buah salak tersebut juga bisa berkhasiat dalam memperlancar BAB. Khususnya lagi jenis salak gading dengan warna kulit cenderung kekuningan, diyakini bisa rutin dikonsumsi terutama penderita diabetes atau kencing manis. Dagingnya yang ada rasa asam serta sepet diyakini bisa membantu terapi gangguan kesehatan tersebut.
Sama halnya dengan salak, buah sawo juga banyak kandungan vitamin C dan A, sehingga bisa berperan pula dalam membantu menjaga ataupun meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh. Dengan demikian diharapkan tak mudah terserang gangguan atau keluhan kesehatan.
Suatu hal yang wajar, karena termasuk memberi banyak manfaat bagi manusia, keberadaan pohon sawo banyak dilestarikan. Bahkan ada yang suka menanam di pekarangan, baik di tanah langsung maupun menggunakan pot. Khasiat kesehatan lainnya, bagian buah dari tanaman ini antara lain dapat dijadikan musuh disentri. Caranya, cukup memanfaatkan lima sampai delapan buah sawo muda. Bahan ini dicuci bersih lalu dikunyah-kunyah halus dengan garam secukupnya. Sedikit demi sedikit ditelan dan disusul minum air hangat. Cara alami ini dilakukan dua kali sehari sampai sembuh.
Tak kalah menarik, selain bagian buahnya, bagian daun tanaman sawo juga diyakini mempunyai khasiat kesehatan, misalnya sebagai penggempur radang mulut. Caranya, yakni dengan memanfaatkan satu mangkok daun sawo. Bahan ini setelah dicuci bersih menggunakan air mengalir lalu dicincang ataupun diremas-remas dalam dua gelas air bersih selama 10 menit. Setelah itu direbus dan air hasil perebusan digunakan untuk berkumur-kumur. Adapun untuk memperbanyak tanaman sawo, bisa dari biji-biji yang diperoleh dari buah sawo yang sudah masak atau tua benar. Namun jika menggunakan bagian biji, perlu lama menunggu saatnya berbuah. Sehingga lebih populer dengan perbanyakkan model okulasi, cangkok maupun sambung pucuk. (Yan)
