Cara Jitu Lekas Pulih dari Covid-19, Ternyata Mudah Kok

photo author
- Rabu, 23 Februari 2022 | 09:50 WIB
Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit. (Foto: pexels.com/rodnae production )
Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit. (Foto: pexels.com/rodnae production )

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan minimal 13 hari untuk isolasi mandiri dengan rincian 10 hari setelah dinyatakan positif dan ditambah 3 hari saat bebas dari gejala.

dr. Ronald menyampaikan agar para pasien isolasi mandiri menghindari polifarmasi atau penggunaan banyak obat dalam waktu bersamaan setiap hari.

Baca Juga: Kiano Terkunci Sendirian di Kamar Ganti Mal, Baim Wong dan Paula Verhoeven Panik! Ternyata Kiano…

Bagi mereka yang tidak bergejala atau gejala ringan, cukup menggunakan obat-obatan sederhana.

Jangan minum banyak obat-obatan. Yang penting adalah istirahat cukup, minum air putih yang cukup, positive thinking dan menunggu sampai harinya.

"Kalau demam boleh paracetamol, batuk boleh minum obat batuk, pilek minum obat pilek," kata dia.

Sedangkan untuk pasien lanjut usia, sebisa mungkin berkonsultasi pada ahli gizi untuk mendapatkan menu gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.

Baca Juga: Profil Mawar AFI Lengkap dengan Judul Lagu, Akun Instagram, Tempat Lahir, Nama Anak hingga Zodiak

dr. Ronald menandaskan bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Dalam kurun waktu 10 hari, virus tersebut bisa mati.

Namun bukan virus atau Covid-19 yang menjadi fokus utama menyembuhkan, melainkan infeksi yang ditinggal pada organ tubuh.

dr. Ronald lantas menyarankan untuk selalu memperhatikan kondisi tubuh dan gejala yang timbul selama isolasi. Sebisa mungkin hal ini harus dilaporkan ataupun dipantau oleh dokter.

Baca Juga: Tujuh Metode Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Salah Satunya dengan Metode Bermain

"Ada kondisi yang sebelum virusnya hilang timbul peradangan, dia mengalami peradangan hebat di saluran napas. Itu yang berbahaya. Bahkan setelah Covid-19 selesai pun, kondisi pasien bisa lebih buruk," ujar dr. Ronald.

Dikatakan setelah virus hilang namun peradangannya belum tentu hilang, sebagian orang justru ada yang peradangannya jadi semakin hebat, sehingga ini yang harus diobati. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X