JAKARTA, harianmerapi.com - Halodoc meluncurkan aplikasi Bidanku yang akan membantu bidan di Indonesia memaksimalkan peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak.
Dikembangkan sejak pertengahan 2021, Bidanku telah digunakan oleh bidan-bidan di berbagai wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Papua.
Jonathan Sudharta, CEO & Co-Founder Halodoc, Kamis (3/2/2022), mengatakan peranan bidan dalam bantu jaga kesehatan ibu dan anak juga menjadi sangat penting di tengah kondisi penyebaran jumlah dokter dan fasilitas kesehatan yang belum merata di Indonesia.
Baca Juga: Alasan Ibu Hamil Harus Tidur Miring ke Kiri Menurut Ahli dan Tips Tidur Berkualitas
Lebih lanjut, per Desember 2021 tercatat 266 ribu bidan di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, dengan sekitar 37 ribu bidan membuka praktiknya sendiri.
Bidan juga bertanggung jawab untuk membantu 62 persen kelahiran di Indonesia, dan 85 persen pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care/ANC) secara nasional.
Oleh karena itu, mengingat peran vital bidan dalam menjaga kesehatan keluarga, Halodoc menghadirkan solusi inovasi untuk mempermudah Bidan menghadapi berbagai tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
Baca Juga: Doa Minta Anak Laki-Laki, Dibaca di Awal Kehamilan Istri
Bidanku memiliki tiga fitur utama yaitu fitur pengingat pasien otomatis dan ringkasan kesehatan, manajemen pasien untuk mempermudah administrasi bidan dalam satu klik serta in-app education library untuk membantu bidan dalam melakukan edukasi pasien dengan cara yang lebih interaktif.
Farzikha Indrabhaskara Soerono, Chief of Product Officer Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, mengatakan tantangan terbesar dalam strategi transformasi digital di sektor kesehatan adalah pengumpulan data primer masyarakat.
Di daerah, data kelahiran bayi masih sangat lambat, bahkan harus menunggu berbulan-bulan untuk datanya bisa terekam di puskesmas. Padahal dari data-data ini kita bisa mengetahui risiko anak yang mengalami gizi buruk, misalnya. Sehingga, melalui platform digital ini, diharapkan akan memperluas jangkauan secara cepat dan di tengah pandemi, platform digital terbukti menjadi katalisator percepatan layanan kesehatan di Indonesia.
Baca Juga: Perjuangan Dea Ananda dan Ariel Nidji Buahkan Hasil, Dapat Momongan Lewat Program Bayi Tabung
Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr Emi Nurjasmi MKes turut mengungkapkan pentingnya implementasi teknologi kesehatan dalam mendukung kualitas bidan guna mewujudkan Indonesia Sehat 2045.
Bidan menjadi profesi yang unik dan spesifik dalam membangun generasi yang berkualitas karena bidan bisa fokus pada kesehatan reproduksi perempuan, perencanaan keluarga, hingga kesehatan bayi dan balita.