harianmerapi.com - Vaksin booster Covid-19 ampuh melindungi orang lanjut usia dan pasien komorbid dari kematian akibat Omicron.
Perihal manjurnya vaksin booster Covid-19 itu diungkap oleh para peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Departemen Kesehatan Amerika Serikat itu telah menerbitkan hasil penelitian barunya tentang vaksin booster tersebut.
Penelitian baru dari CDC itu menemukan, bahwa dosis vaksin booster sangat protektif terhadap penyakit parah dengan varian Omicron.
Baca Juga: Penggiat Media Sosial Adam Deni Ditangkap Polisi Terkait Ilegal Akses
Orang yang menerima dosis booster Covid-19 jauh lebih kecil kemungkinannya untuk berakhir di unit gawat darurat atau dirawat di rumah sakit.
Studi lain menemukan, bahwa orang dewasa yang lebih tua yang telah menerima booster lebih terlindungi dari infeksi dan kematian.
Dalam satu studi yang diterbitkan oleh CDC ini para peneliti menganalisis data dari 10 negara bagian sejak Agustus 2021 hingga Januari 2022.
Hasil studi menyebutkan orang yang menerima dosis vaksin booster 82 persen lebih kecil kemungkinannya untuk berakhir di UDG.
Baca Juga: Update Bencana Hujan Deras dan Angin Kencang di Jogja: Tiang Listrik Ambruk, 7 Rumah Warga Rusak
Juga 90 persen lebih kecil kemungkinannya dirawat di rumah sakit akibat Omicron, daripada mereka yang tidak divaksinasi booster.
Kedua jenis proteksi tersebut lebih rendah selama gelombang Omicron, dibandingkan pada gelombang Delta.
Studi kedua yang diterbitkan oleh CDC, melihat kasus dan kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan di 25 departemen kesehatan negara bagian dan lokal, antara April dan Desember 2021.
Selama gelombang Delta, perlindungan terhadap infeksi dan kematian lebih tinggi di antara orang-orang yang menerima dosis booster.
Baca Juga: Laga PSM Vs Persib Ditunda Akibat Covid-19
