Orang Tua Berperan Penting dalam Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan Pada Anak

- Rabu, 29 September 2021 | 18:45 WIB
Webinar bertema "Pentingnya Dukungan Nutrisi Tepat untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan".  (ANTARA/ HO-Danone Indonesia)
Webinar bertema "Pentingnya Dukungan Nutrisi Tepat untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan". (ANTARA/ HO-Danone Indonesia)

JAKARTA, harianmerapi.com - orang tua berperan penting dalam deteksi dini kelainan jantung bawaan (KJB) pada anak dan mengoptimalkan perawatan dan intervensi untuk meningkatkan usia harapan hidup dan kualitas hidup anak dengan KJB.

Dokter Spesialis anak Konsultan Kardiologi dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes mengatakan, merawat anak dengan KJB tidak sama dengan anak normal.

"orang tua dari anak dengan KJB harus selalu memastikan anak mendapatkan penanganan dan perawatan sesuai kondisinya. Keberhasilan penangananan anak dengan KJB dapat mengoptimalkan tumbuh kembang dan meningkatkan kualitas hidup anak," ujar dr. Rahmat melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (29/9/2021).

Baca Juga: Dijenguk Kapolri, Anggota Polri yang Ditembak KKB di Papua Diusulkan Naik Pangkat

Rahmat memaparkan saat lahir tidak semua anak dengan KJB menunjukkan gejala. Pemeriksaan saturasi oksigen pada anak baru lahir dapat menjadi pemeriksaan dalam deteksi dini penyakit jantung bawaan.

Tindakan yang dilakukan jika ditemukan gejala adalah stabilisasi dan pertolongan pertama untuk memperbaiki keadaan umum. Selanjutnya kontrol rutin sesuai anjuran untuk memantau perkembangan penyakit, diagnosis KJB dan penentuan intervensi.

Penanganan KJB disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahannya.

Baca Juga: Ini Rahasia Baim Wong Memiliki Tubuh yang Ideal dan Perut Rata

Meski telah mendapatkan intervensi, anak dengan KJB masih mengalami tantangan kesehatan karena anak dengan KJB mengalami pertumbuhan terus menerus, memiliki komposisi tubuh yang bervariasi dan membutuhkan energi yang adekuat.

Dokter Rahmat menambahkan bahwa tujuan penanganan KJB berorientasi untuk mencapai medical goals (meningkatkan kapasitas fungsional, mengontrol faktor risiko, mencegah progresivitas penyakit dan mengurangi risiko kematian) dan health service goals (mengurangi waktu perawatan, penggunaan obat-obatan dan perawatan ulang).

Selain itu, orangtua dari anak dengan KJB juga perlu mewujudkan psychological goals (meningkatkan kualitas hidup dan kepercayaan diri, mengatasi kecemasan dan depresi anak) dan social goals (dapat menjalani kehidupan sosial).

Baca Juga: Pakar : Terlalu Dini Bicarakan Vaksinasi Dosis Ketiga (Booster) Berbayar Saat Ini

Berdasarkan data Indonesia Heart Association, angka kejadian kelainan jantung bawaan (KJB) di Indonesia diperkirakan mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup atau 9: 1.000 kelahiran hidup setiap tahun.

anak dengan PJB memiliki kelainan pada fungsi maupun struktur jantung. "Padahal jantung dibutuhkan untuk memompa darah supaya mengalir ke seluruh tubuh untuk membawa oksigen dan nutrisi bagi tiap sel tubuh," tuturnya.

Baca Juga: Pelajar di Sleman Dibegal, Dianiaya di Sawah Kemudian Motornya Dirampas

Halaman:

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips menghindari bau mulut saat berpuasa

Selasa, 21 Maret 2023 | 19:55 WIB

Kenali Ciri-ciri Diabetes pada Anak

Selasa, 7 Maret 2023 | 08:05 WIB

Ini lho, makanan yang pantang dikonsumsi penderita maag

Selasa, 14 Februari 2023 | 19:55 WIB
X