kesehatan

Awas Asap Rokok Bisa Berbahaya Bagi Anggota Keluarga, Ini Cara Mencegahnya

Rabu, 6 Oktober 2021 | 08:01 WIB
Peneliti (YLKI) menempelkan stiker saat peluncuran hasil survei Kawasan Dilarang Merokok Hotel dan Restoran di Jakarta, Selasa (10/1). (ANTARA/M AGUNG RAJASA)

"Menurut saya, anak-anak adalah yang paling rentan terhadap asap rokok karena paparannya menempel di permukaan seperti lantai, pakaian mereka serta benda-benda lain di rumah,” kata ahli paru-paru Humberto Choi, MD. seperti dikutip dari health.clevelandclinic.org.

Baca Juga: Ndarboy Genk Sabet Penyanyi Ambyar Pria Terbaik, Begini Kata Bupati Bantul

Tembakau Alternatif

Tidak bisa dipungkiri, banyak perokok kesulitan berhenti merokok sehingga menggunakan produk tembakau alternatif bisa jadi pertimbangan.

Banyak penelitian menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, maupun snus, memiliki risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan rokok.

Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) bersama SkyLab-Med di Yunani pada 2019 lalu. Hasilnya, uap dari tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik memiliki kandungan risiko yang lebih rendah dibanding asap rokok.

Baca Juga: Almari Kuna Menyimpan Misteri Soal Bocah Bengal yang Bernasib Sial

National Health Service Inggris di laman resminya menyebutkan, "Ribuan orang di Inggris telah berhenti merokok dengan bantuan produk tembakau alternatif. Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa produk tembakau alternatif menyebabkan kerugian bagi orang lain di sekitar Anda."

Kendati demikian, tentunya hal itu masih memerlukan riset mendalam terkait dampak penggunaan tembakau alternatif untuk jangka panjang.

Alihkan perhatian

Mengalihkan perhatian dengan beraktivitas bersama keluarga seperti memasak, makan bersama, menata pekarangan rumah hingga berolahraga dapat membantu upaya Anda untuk menghindari rokok.

Baca Juga: Kesaktian Syekh Maulana 7: Setelah Meninggal, Dakwah Agama Dilanjutkan Murid-muridnya

Olahraga terbukti dapat memicu otak mengerluakan hormon serotonin, endorphin, dan dopamin alias hormon yang menstimulasikan rasa bahagia dalam diri yang dapat mengalihkan sugesti untuk merokok.

Harapannya, jika Anda terbiasa berolahraga atau beraktivitas bersama keluarga, maka pintu untuk berhenti merokok akan terbuka lebar. *

Halaman:

Tags

Terkini