Ada tiga kondisi memungkinkan Indonesia terkena wabah HMPV. Apa saja, simak penjelasan dari IDI berikut ini

photo author
- Jumat, 10 Januari 2025 | 18:55 WIB
Ilustrasi - penyakit dan wabah flu. ( ANTARA/Shutterstock)
Ilustrasi - penyakit dan wabah flu. ( ANTARA/Shutterstock)

HARIAN MERAPI - Terdapat tiga kondisi yang memungkinkan bagi Indonesia berisiko terkena wabah (outbreak) dari penyakit Human metapneumovirus (HMPV).

“Apakah ada potensi outbreak HMPV di Indonesia? Saya rasa tidak, tapi kalau outbreat mungkin ada kalau kita tidak peduli atau waspada terhadap virus tersebut,” kata Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB-IDI Prof DR Dr Erlina Burhan, SpP(K) dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Menanggapi adanya kenaikan kasus HMPV di China, Erlina mengatakan pada dasarnya penyakit tersebut bukanlah penyakit baru dan sudah pernah ditemukan sejak tahun 2001 di Belanda.

Penularannya mirip seperti COVID-19 dan Influenza yakni melalui percikan napas (droplets), dengan gejala umum demam, batuk, pilek atau apabila gejala berat disertai dengan dyspnea atau terjadi apnea pada bayi di bawah usia enam bulan.

Baca Juga: Pengemudi lupa tarik tuas rem, mobil nyebur sungai. Tidak ada korban jiwa

Meski penyakit tersebut dikatakannya tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat Indonesia, potensi penularannya tetap harus diwaspadai agar tidak terjadi wabah.

Menurut Erina, walaupun Indonesia tidak mengalami musim dingin seperti negara lain, risiko wabah dengan tren kasus sedang-tinggi tetap saja bisa terjadi. Sebab, infeksi dapat cepat menular pada daerah urban dengan kepadatan populasi yang tinggi.

Daerah dengan mobilitas penduduk yang tinggi juga berpotensi mempercepat penularan.

“Mobilitas penduduk tinggi yang penduduknya sering tiap sebentar ke Singapura, Hong Kong, China, bolak-balik Eropa, Amerika, ini terinfeksi di luar dan di bawah kemari,” ujar Erlina seperti dilansi Antara.

Baca Juga: Soto Ngawi asal lereng Gunung Lawu layak menjadi pasangan serasi dengan es dawet tape ketan, ini kekhasannya

Kondisi lain yang ia sebutkan membuat Indonesia mungkin saja menghadapi wabah HMPV yakni adanya keterbatasan fasilitas di beberapa daerah. Salah satu yang ia soroti adalah ventilasi udara yang buruk.

Sebelumnya, Erlina sempat menjelaskan bahwa pertukaran udara yang kurang baik membuat sirkulasi udara di dalam ruangan menjadi buruk.

Ia menyoroti hal tersebut telah terjadi di gedung-gedung modern yang berdiri saat ini. Menurutnya, terdapat kemungkinan bahwa virus berkembang dalam ruangan yang tertutup.

“Ada kemungkinan terjadi outbreak, tapi kalau pandemi itu tidak. Jadi perlu upaya-upaya pencegahan dari individu, komunitas dan pemerintah,” ujar Erlina.

Baca Juga: Gejala dan Pengobatan Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Dikeluhkan Panji Pragiwaksono

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X