Pebisnis Fesyen Tidak Cukup Hanya Andalkan Desain Menarik, Tapi Harus Mengikuti Zaman

photo author
- Selasa, 17 Agustus 2021 | 17:10 WIB
Ilustrasi  ((Pexels))
Ilustrasi ((Pexels))

Dia berharap pemerintah memberikan dukungan kepada pelaku UMKM melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan agar para pengusaha kecil bisa tetap menjalankan usaha di tengah daya beli yang menurun. Termasuk keringanan pajak agar pebisnis-pebisnis sepertinya bisa punya arus kas yang sehat dan membayar gaji karyawan di saat pemasukan turun.

Andani pun mengharapkan pemerintah untuk membantu UMKM yang berpotensi mengekspor produknya ke mancanegara.

Iid Fitriaditya, salah satu pendiri brand busana ibu menyusui Nyonya Nursing Wear, turut merasakan kesulitan mengelola bisnis akibat pandemi virus corona. Sebelum pandemi, jenama yang berdiri sejak 2013 itu bisa lebih leluasa dalam meraih pasar.

"Keadaan ekonomi saat itu memungkinkan kita bisa memprediksi keadaan dan membuat strategi lebih mudah," kata Iid.

Ketahanan finansial bisnis brand tersebut hanya bertahan beberapa bulan di tengah kemerosotan omzet kala pandemi terasa di Indonesia. Sandang tak lagi jadi prioritas utama di tengah masyarakat yang panik memenuhi kebutuhan primer di awal pandemi membuat perputaran uang di pasar bidang fesyen melambat.

"Omzet kami turun 60-70 persen, tentu saja membuat cash flow terganggu, yang kalau itu terjadi berkepanjangan bisa membunuh UMKM."

Brand tersebut berusaha menyikapi kebijakan pemerintah dengan kepala dingin. Tantangan yang paling besar adalah memprediksi kebutuhan pasar di masa depan. Mereka kemudian memilih untuk "riding the wave", memanfaatkan tren pemasaran yang sedang berjalan untuk mendapatkan traffic.

"Tentu saja memanfaatkan tren harus cepat dilakukan jika ingin menarik perhatian konsumen. Tren kebutuhan masyarakat tentu saja masih ada di sektor kesehatan, yang kami lakukan adalah beradaptasi dengan menggunakan bahan pakaian anti bakteri sebagan value tambahan di produk Nyonya Nursing Wear untuk tetap menarik minat pasar."

Dia mengakui keadaan bisnisnya belum stabil karena kebijakan yang diberlakukan pemerintah sangat mempengaruhi pasar. Oleh karena itu, pihaknya mencoba "menciptakan permintaan" lewat edukasi seputar pentingnya Air Susu Ibu, menyajikan informasi terkait itu di media sosial juga mengundang para ahli untuk bicara soal tema terkait dalam fitur siaran langsung di media sosial.

"Selain itu kolaborasi dengan brand lain terus dilakukan, baik itu dengan brand lokal maupun internasional seperti Disney."

Adaptasi digital tidak terlalu sulit bagi Nyonya Nursing Wear, sebab sejak awal mereka telah gencar melakukan pemasaran lewat media sosial dan lokapasar.

"Analisa dan evaluasi dalam pemasaran digital menjadi sangat penting agar budget yang dikeluarkan efisien dan tepat sasaran. Terus meng-update algoritma media sosial dalam meraih traffic secara organik menjadi kunci bertahan selain menggunakan iklan berbayar."

Adaptasi digital, syarat wajib pebisnis jika ingin mempertahankan keberadaan, telah berkali-kali disinggung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengatakan akan melanjutkan dan mempercepat program akselerasi digital bagi pelaku ekonomi kreatif.

Menurut Sandiaga, digitalisasi pelaku ekonomi kreatif harus didukung dengan pelaksanaan program konkret, di antaranya Bangga Buatan Indonesia yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh kementerian dan lembaga terkait.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X