Menperin Dorong Peningkatan Daya Saing Global Industri Nasional

photo author
- Selasa, 17 Agustus 2021 | 13:23 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ketika melakukan kunjungan kerja di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (AK-Tekstil) Solo, Jumat (18/6/2021). (ANTARA/HO-Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ketika melakukan kunjungan kerja di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (AK-Tekstil) Solo, Jumat (18/6/2021). (ANTARA/HO-Biro Humas Kementerian Perindustrian)

JAKARTA, harianmerapi.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong upaya peningkatan daya saing global industri nasional yang merupakan agenda penting pemerintah.

Ini juga menjadi perhatian serius pemerintah dalam rangka memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia.

"Laporan Competitiveness Industrial Performance (CIP) Index Tahun 2020 menunjukkan adanya perbaikan peringkat daya saing manufaktur Indonesia yang kini di peringkat 39 dunia," kata Menperin lewat keteranganya di Jakarta, Selasa (17/8/2021).

Baca Juga: Anies Ingatkan Generasi Saat Ini Punya Tanggung Jawab Tuntaskan Janji Kemerdekaan

Menurut Agus, salah satu faktor penting dalam daya saing industri manufaktur adalah ketersediaan energi. Dengan keragaman sumber energi yang dimiliki, Indonesia mestinya tidak dihadapkan pada permasalahan energi.

Faktanya, akses industri ke energi yang masih rendah akibat minimnya infrastruktur transmisi dan distribusi dan harga energi yang mahal- masih menjadi faktor penghambat akselerasi industri manufaktur di Indonesia. Harga rata-rata gas bumi di Indonesia tergolong mahal, berkisar 9-10 dolar AS per MMBTU.

Mengatasi masalah energi ini jelas perlu percepatan pembangunan infrastruktur dan perbaikan tata niaga yang lebih efisien.

Baca Juga: Inilah Cara Hanung-Zaskia Rayakan HUT Kemerdekaan RI

Tetapi membangun infrastruktur butuh waktu dan investasi yang tidak sedikit. Karena itu, sebagai quick wins pemerintah mengeluarkan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk beberapa sektor industri dengan harga 6 dolar AS per MMBTU.

Tujuh sektor industri telah menerima manfaat dari kebijakan HGBT ini, antara lain industri pupuk, industri petrokimia, industri oleokimia, industri baja, industri kaca, industri keramik, dan industri sarung tangan karet.

Kebijakan HGBT telah terbukti meningkatkan kinerja dan daya tahan industri manufaktur terlebih di masa pandemi.

Dampaknya antara lain peningkatan utilisasi di sektor industri kaca, industri keramik, dan industri baja, peningkatan ekspor komoditas oleokimia dan produk keramik, dan pengurangan beban subsidi pada industri pupuk.

Baca Juga: Megawati Ingatkan Kadernya Jangan Hanya Berada di Zona Nyaman

Kebijakan HGBT juga telah meningkatkan kepercayaan diri pelaku industri untuk menambah investasi dengan rencana investasi senilai Rp. 191 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X