Dorong pemulihan sektor parekraf, perlu digalakkan travel fair, ini keuntungannya

photo author
- Kamis, 17 November 2022 | 09:00 WIB
 Pengunjung antre untuk mendapatkan promo tiket pesawat murah di acara Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2022 yang didukung oleh Livin' by Mandiri di Indonesia Convention Exibition (ICE) BSD Serpong, Tangerang, Banten, Jumat (28/10/2022).  (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Pengunjung antre untuk mendapatkan promo tiket pesawat murah di acara Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2022 yang didukung oleh Livin' by Mandiri di Indonesia Convention Exibition (ICE) BSD Serpong, Tangerang, Banten, Jumat (28/10/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)



HARIAN MERAPI - Kehadiran pameran wisata atau travel fair diharapkan dapat memulihkan kondisi perekonomian, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).


Travel fair bakal menjadi program yang relevan demi pemulihan ekonomi nasional yang selama ini terpuruk.

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri (Persero) Tbk Josephus K. Triprakoso mengatakan kehadiran pameran wisata (travel fair) diharapkan mampu mendorong pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Baca Juga: Salatiga bakal dijadikan kota wisata stay bukan sekadar wisata lintasan di Jateng, potensi luar biasa

"Tentu (membantu). Dengan travel fair, harapannya kita bisa membantu, mendorong pertumbuhan pemerataan ekonomi melalui travelling dengan ragam destinasi, baik di Indonesia maupun luar negeri," kata Josephus saat dijumpai di Jakarta, Rabu (16/11) malam.

Meski melibatkan banyak pihak, mulai dari maskapai penerbangan, platform tiket daring, hingga layanan keuangan dan perbankan, Josephus menilai travel fair tak sekadar berfokus pada nilai transaksi yang nantinya dibukukan. Namun, diharapkan juga memberikan manfaat yang lebih luas lagi kepada masyarakat, khususnya pelaku bisnis di sektor parekraf.

"Kita melihat manfaatnya, bukan sekadar nilai transaksinya. Memang, kalau kita bandingkan dengan sebelum pandemi, masih jauh (nilai ekonomi sektor pariwisata). Namun, kembali lagi, tujuan kita (melalui travel fair) adalah untuk mendorong pariwisata dan menggerakkan ekonomi," ujar dia.

Baca Juga: Destinasi wisata domestik masih jadi pilihan pelancong Indonesia, ini alasannya

Saat ditanya terkait prediksi minat masyarakat akan melancong di tahun depan, Josephus optimistis tren yang kini tergolong naik, akan terus bertahan, atau bahkan membaik.

"Saya kira demand-nya sudah tinggi. Kita belum tahu seperti apa prediksinya nanti. Sekarang sedang naik, tapi, tahun depan masih akan kita lihat lagi walaupun ada isu resesi dan inflasi naik. Tapi, animonya masih oke untuk (sektor) travel," kata dia.

Sependapat, Direktur Layanan dan Niaga PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ade R Susardi berharap minat masyarakat untuk berwisata baik dalam maupun luar negeri bisa dipertahankan.

Hal ini mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang sudah bisa dikendalikan, serta kemudahan perjalanan dari berbagai wilayah dan negara.

Baca Juga: 10 wakil Indonesia maju ke babak kedua Australian Open 2022, ini mereka

"Harapannya aktivitas masyarakat menuju normal kembali, dan membantu pemulihan ekonomi melalui ketersediaan konektivitas kendaraan," ujar dia.

"Garuda Indonesia juga menyediakan banyak destinasi baru yang sudah dan akan diterbangkan, seperti ke Melbourne, Haneda, dan Narita. Hal ini seiring dengan dibukanya border dan kemudahan visa," imbuhnya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X