Ekonom: Strategi pemerintah tepat sikapi gejolak global dengan menjaga kestabilan harga dan memberikan bansos

photo author
- Jumat, 7 Oktober 2022 | 18:43 WIB
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda.  (Foto: dok Indef)
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda. (Foto: dok Indef)

HARIAN MERAPI - Guna mengantisipasi datangnya krisis ekonomi global, Pemerintah berupaya menjaga kestabilan harga serta memberikan bantuan sosial ke masyarakat dan UMKM untuk menguatkan konsumsi dalam negeri.

Menurut ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda, strategi pemerintah tepat dalam menyikapi gejolak global dengan menjaga kestabilan harga serta memberikan bantuan sosial (bansos) pada masyarakat.

"Sangat setuju sekali mengingat memang ancaman utama berasal dari inflasi yang cukup tinggi," ujar Nailul.

Baca Juga: Tak ingin kena sanksi FIFA, penanganan kasus tragedi Kanjuruhan dilakukan pemerintah secara hati-hati

Menurutnya, solusi untuk bertahan dari badai ekonomi global adalah dengan menjaga daya beli masyarakat.

Hal itu disebabkan ekonomi Indonesia lebih banyak ditopang oleh konsumsi rumah tangga dalam negeri.

"Jadi memang solusinya adalah menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, karena PDB kita 50 persen dari konsumsi rumah tangga, ya sangat wajar sih kita fokus ke sana dan dukung fokus pemerintah soal itu," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah telah memberikan tiga jenis tambahan bantalan sosial dengan total anggaran sebesar Rp 24,17 triliun

yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan penggunaan 2% Dana Transfer Umum (DTU) oleh Pemerintah Daerah.

“Pemberian berbagai bantalan sosial ini diharapkan dapat melindungi daya beli masyarakat dari tekanan kenaikan harga global dan juga mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Selain itu, kami terus memonitor pergerakan harga komoditas pangan agar dapat segera melakukan antisipasi apabila terjadi lonjakan harga, serta menjaga rantai pasok terutama komoditas pangan,” tutur Ketum Golkar itu.

Baca Juga: Gencarkan penanaman pohon agar kerawanan tanah longsor di perbukitan wilayah selatan Sukoharjo berkurang

Meski demikian, Nailul menegaskan pentingnya keberpihakan pada dana bantuan sosial di tahun mendatang. hal itu dikarenakan tantangan ekonomi global diprediksi akan semakin berat ke depan. "Harus diimbangi juga dengan alokasi bansos di APBN 2023 mendatang," tegasnya.

Ditegaskan Nailul, strategi pemberian bansos oleh pemerintah akan sangat berguna dalam menjaga daya beli masyarakat.

"Nah bansos ini bisa menjadi salah satu instrumen untuk menjaga daya beli masyarakat yang membutuhkan. Setidaknya, dari dalam negeri harus dikuatkan terlebih dahulu," tambahnya.

Nailul juga menyarankan adanya realokasi anggaran untuk kepentingan bansos.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X