JAKARTA, harianmerapi.com - Bank Indonesia (BI) berupaya memperkuat aspek keamanan dalam Uang TE 2022 di antaranya melalui benang pengaman pada pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 yang menggunakan teknologi terbaru yaitu microlenses.
Hal itu mengingat benang pengaman yang dipakai pada uang sebelumnya masih menggunakan benang pengaman yang berusia 20 tahun sehingga banyak yang berusaha memalsukan meski tidak pernah bisa menyerupai yang asli.
Dalam benang pengaman pada Uang TE 2022 pun terdapat corak batik kawung untuk menambah kesan budaya Indonesia dan melalui adanya teknologi microlenses maka corak batik dapat bergerak dan berubah warna.
Benang pengaman berteknologi microlenses memiliki dynamic effect movement yang striking dan tampak jelas jika uang diletakkan pada cahaya redup.
Tak hanya benang pengaman, aspek keamanan Uang TE 2022 juga dilakukan dengan memperluas sebaran gambar yang dapat dilihat dalam cahaya ultraviolet.
Jika Uang TE 2022 diletakkan di bawah pencahayaan ultraviolet maka akan terlihat adanya banyak ornamen tersembunyi dengan unsur Indonesia seperti batik, bunga dan sebagainya.
“Contoh, uang Rp50.000 secara kasat mata biasa saja tapi kalau di ultraviolet akan terlihat ornamen Indonesia seperti unsur batik, bunga dan lain-lain,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim, di Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Baca Juga: Kapten PSIM Jogja Jodi Kustiawan Cedera Lutut
Bahkan dengan teknologi terbaru, jika pecahan Uang TE 2022 Rp100.000 diletakkan di bawah cahaya ultraviolet maka seluruh gambar pulau di Indonesia akan menyala karena tokoh utamanya adalah Soekarno dan Mohammad Hatta.
Marlison Hakim menyatakan, pihaknya meningkatkan aspek keamanan dalam membuat tujuh pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022) untuk mencegah pemalsuan.
“Isunya begini, terhadap semua pecahan kita perkuat desainnya. Terhadap pecahan besar kita tingkatkan security-nya karena tingkat pemalsuan cenderung pada tingkat pecahan besar Rp50.000 dan Rp100.000,” katanya.
Marlison menuturkan pemalsuan uang mayoritas terjadi pada pecahan besar seperti Rp50.000 dan Rp100.000 sehingga BI memperkuat aspek keamanan terhadap pecahan tersebut.
Baca Juga: Keseruan perempuan perupa meriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Kopi Macan
Terlebih lagi, ia menyebutkan dalam tiga tahun terakhir ditemukan sembilan lembar uang palsu dalam setiap satu juta uang yang diedarkan dan menurun menjadi lima lembar dalam dua tahun terakhir.