Harga Bitcoin Bergerak Ragu-ragu, Antara Naik dan Turun

photo author
- Kamis, 21 April 2022 | 21:32 WIB
Ilustrasi - Mata uang kripto, Bitcoin.  (ANTARA/Shutterstock)
Ilustrasi - Mata uang kripto, Bitcoin. (ANTARA/Shutterstock)

Beberapa pengamat menilai bahwa lanskap makro terlihat positif dalam beberapa hari kedepan, meski ketidakpastian kondisi global akibat masih berlangsungnya perang Rusia-Ukraina dan meningginya inflasi global masih mengancam pasar kripto dalam jangka pendek.

"Lanskap makro terlihat positif menurut saya," kata Marcus Sotiriou, analis di pialang aset digital GlobalBlock dalam laporan risetnya, dilansir dari CoinDesk.

Baca Juga: Harga Bitcoin Merosot ke Bawah 40.000 Dolar, Inflasi AS Jadi Kekhawatiran Para Trader, Ini Faktanya

"Saya tidak peduli apakah ada kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin atau tidak. Yang terpenting adalah seberapa kuat konsumennya. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan cenderung mendatar, menunjukkan bahwa kita tidak memiliki ekspektasi inflasi yang tidak menentu, yang berarti bahwa orang tidak berpikir inflasi akan hilang. Ini tidak terjadi pada 1970-an, yang menyebabkan resesi," tambah Sotiriou.

Sotiriou berpikir bahwa ekonomi global akan memiliki soft landing, meskipun banyak analis memperkirakan resesi. Dia tetap memprediksi bahwa Bitcoin masih akan bullish setidaknya dalam jangka pendek.

Sementara itu dari kabar altcoin, Terra mengungguli pasar kripto yang lebih luas pada pagi hari ini. Melesatnya harga Terra terjadi saat stablecoin algoritmik Terra UST menggulingkan Binance USD (BUSD) untuk menjadi stablecoin terbesar ketiga yang beredar.*

 

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X