Garap Indonesia Wilayah Timur, PKT Perluas Lahan Pengembangan Program Makmur Hingga 5 Kali Lipat Tahun 2022

photo author
- Rabu, 16 Maret 2022 | 08:30 WIB
Program Makmur yang diinisiasi PKT sejak tahun 2020.  (Dok PKT)
Program Makmur yang diinisiasi PKT sejak tahun 2020. (Dok PKT)

JAKARTA, harianmerapi.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai produsen urea terbesar di Indonesia akan terus memperluas pengembangan Program Makmur, terutama ke wilayah Indonesia timur.

Sejak diinisiasi pada 2020, realisasi program Makmur terus meningkat setiap tahunnya. Sepanjang 2021, Program Makmur berhasil menggandeng 9.780 petani untuk bergabung, melebihi target 2021 yaitu sebanyak 9.000 petani.

Selain itu, Pupuk Kaltim juga berhasil mengembangkan 18.110 hektare atau berhasil merealisasikan hingga 151 persen dari target 2021.

Baca Juga: Embung Grigak Suguhkan Pertanian Berkelanjutan dan Potensi Wisata Alam Girikato Gunungkidul

Project Manager Program Makmur PKT, Adrian R.D. Putera mengatakan, pada tahun 2022 ini, PKT akan terus fokus memperluas pengembangan program Makmur, terutama ke wilayah Indonesia Timur, mengingat besarnya potensi pertanian di wilayah tersebut.

Selain itu, PKT juga fokus pada penerapan triple bottom-line 3P (people, planet, dan profit) di setiap langkah yang akan dilakukan kedepannya, guna menjamin budidaya pertanian yang berkelanjutan. Integrasi teknologi pun menjadi salah satu fokus PKT agar dalam proses menjalankan program semakin efektif dan efisien untuk mencapai target di tahun 2022 ini.

Lebih lanjut, selama lebih dari 2 tahun memperluas Program Makmur, PKT juga melihat adanya tren dalam pengembangannya.

Baca Juga: PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 1,2 Triliun Sepanjang Tahun 2021

“Program MAKMUR terus dikembangkan berdasarkan karakteristik geografis dan komoditas unggulan di setiap daerah pengembangan. Kami juga melihat bahwa wilayah Indonesia timur memberikan tantangan tersendiri dalam penerapan Program Makmur, dia ntaranya karena medan lahan pertanian, ketersediaan fasilitas, hingga sumber daya manusia," jelasnya, Selasa (14/3/2022).

Guna menciptakan manfaat yang lebih luas kepada sebanyak-banyaknya petani, PKT menargetkan 25.000 orang petani menjadi anggota dari Program Makmur di tahun 2022 sesuai dengan RKAP, dan target cakupan lahan mencapai 60.000 hektare yang tersebar di wilayah pengembangan Program Makmur yang dimandatkan kepada PKT, yakni Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB, NTT, dan Papua Barat.

“Beberapa wilayah pengembangan Program Makmur PKT khususnya di Indonesia timur memiliki tingkat kesejahteraan dan ekonomi daerah yang rendah. Oleh karena itu, dengan adanya program Makmur ini diharapkan dapat meringankan beban petani di wilayah tersebut dan meningkatkan pendapat mereka sehingga ekonomi keluarga pun meningkat,” ujar Adrian.

Baca Juga: Semangat Hj Suciati Saliman untuk Bisa Sukses Dunia-Akhirat Patut Dicontoh Generasi Penerus

Berdasarkan studi yang dilakukan PKT, petani Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan, diantaranya adalah minimnya akses permodalan, kurangnya fasilitas sarana produksi, pemahaman terhadap kebutuhan pasar dan praktik budidaya yang intensif, dan jaminan pasar atau offtaker bagi beberapa komoditas utama. Oleh karena, Program Makmur dirancang untuk menjawab kebutuhan para petani melalui berbagai inisiatif strategis.

Pertama, PKT menjamin adanya pasar atau pihak yang akan membeli hasil panen. Di sini terpilih pihak yang terpercaya dan penuh komitmen untuk membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar yang ada. Selain itu, offtaker juga dapat mengolah hasil panen untuk menciptakan nilai tambah produk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X