JAKARTA, harianmerapi.com- Pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan transformasi ekonomi ke arah yang lebih “hijau” atau sering disebut ekonomi sirkular. Konsep ekonomi sirkular, bukan hanya pada pengelolaan limbah saja tapi juga pada proses produksi.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (26/9/2021).
“Konsep ini tentunya bukan hanya pengelolaan limbah tetapi juga selanjutnya menggunakan proses produksi di mana bahan baku dapat digunakan berulang-ulang sehingga tentu akan terjadi saving yang besar terutama untuk sumber daya alam,” kata Menko Airlangga.
Baca Juga: Agar Anak Aman Belajar di Ruangan, Inilah Caranya
Ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan recycling yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah.
Menko Airlangga menyampaikan transformasi menuju ekonomi sirkular menjadi penting bagi Indonesia karena akan membawa banyak dampak positif, baik bagi lingkungan serta pertumbuhan berbagai sektor pembangunan di masa depan.
Selain dapat meningkatkan pertumbuhan PDB Indonesia, penerapan konsep ekonomi hijau/sirkular juga dapat berpotensi menghasilkan 4,4 juta tambahan lapangan pekerjaan, di mana tiga perempatnya memberdayakan perempuan dengan kesempatan yang lebih baik pada 2030.
Baca Juga: PBNU Diharapkan Perkuat Ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah di Ranah Publik
Ekonomi sirkular juga akan memberi kontribusi pada upaya pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
Artikel Terkait
Ganjar Tertinggi, Prabowo-Ridwan Kamil Bersaing Ketat, AHY Ungguli Puan-Airlangga, Ini Kata Survei
Baliho Airlangga di Mana-mana, Golkar Akui Ancang-ancang Pilpres 2024
Habib Syeh Melantik Airlangga Jadi Syekhermania
Airlangga Ingatkan Vaksinasi Covid-19 Perlu Kebersamaan dan Gotong Royong
Airlangga Gelar Haul Ki Ageng Gribig, Tafsirkan Warisan 'Apem' Sebagai Upaya Majukan Ekonomi