Airlangga Sebut Pemerintah Berkomitmen Lakukan Transformasi ke Arah Ekonomi Sirkular

photo author
- Minggu, 26 September 2021 | 12:36 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.  (ANTARA/HO-Kementerian Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (ANTARA/HO-Kementerian Perekonomian)

JAKARTA, harianmerapi.com- Pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan transformasi ekonomi ke arah yang lebih “hijau” atau sering disebut ekonomi sirkular. Konsep ekonomi sirkular, bukan hanya pada pengelolaan limbah saja tapi juga pada proses produksi.


Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (26/9/2021).


“Konsep ini tentunya bukan hanya pengelolaan limbah tetapi juga selanjutnya menggunakan proses produksi di mana bahan baku dapat digunakan berulang-ulang sehingga tentu akan terjadi saving yang besar terutama untuk sumber daya alam,” kata Menko Airlangga.

Baca Juga: Agar Anak Aman Belajar di Ruangan, Inilah Caranya

Ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan recycling yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah.

Menko Airlangga menyampaikan transformasi menuju ekonomi sirkular menjadi penting bagi Indonesia karena akan membawa banyak dampak positif, baik bagi lingkungan serta pertumbuhan berbagai sektor pembangunan di masa depan.

Selain dapat meningkatkan pertumbuhan PDB Indonesia, penerapan konsep ekonomi hijau/sirkular juga dapat berpotensi menghasilkan 4,4 juta tambahan lapangan pekerjaan, di mana tiga perempatnya memberdayakan perempuan dengan kesempatan yang lebih baik pada 2030.

Baca Juga: PBNU Diharapkan Perkuat Ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah di Ranah Publik

Ekonomi sirkular juga akan memberi kontribusi pada upaya pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

“Kita berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca pada 2030 sebesar 29 persen dan apabila ada kerja sama internasional, ini dapat ditingkatkan menjadi 41 persen,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menyampaikan konsep pembangunan rendah karbon telah tercantum dalam RPJMN 2020-2024 dan peta jalan pencapaian NDC Indonesia 2030.

Baca Juga: Setelah Jabat Menteri, Elektabilitas Sandiaga Uno Naik, Simak Survei Parwa Institute

Terdapat lima sektor yang menjadi prioritas utama dalam dua dokumen tersebut di antaranya adalah pembangunan energi berkelanjutan, pengelolaan limbah terpadu, pengembangan industri hijau, pemulihan lahan berkelanjutan, serta inventarisasi dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan kelautan.

Dalam hal implementasi industri hijau, tercatat sejak 2010 hingga 2019 terdapat 895 perusahaan yang telah meraih green industry awards.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X