ekonomi

Lima unicorn baru bakal hadir di Indonesia tahun 2023, ini potensinya

Rabu, 14 September 2022 | 12:00 WIB
Koordinator Digital Start-up Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sony Sudaryana (tengah) dalam diskusi panel Membangun Lanskap Start-up Asia Tenggara di acara World Congres On Innovation and Technology 2022 di Penang, Malaysia, Selasa (13/9/2022). (FOTO ANTARA/Virna Puspa Setyorini.)


HARIAN MERAPI - Ini kabar gembira bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, Indonesia punya potensi untuk menambah hingga lima perusahaan rintisan (unicorn) baru di tahun 2023.


Demikian disampaikan Koordinator Digital Start-up Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sony Sudaryana kepada ANTARA di Penang, Rabu.

“Kalau kita melihat potensi ya tahun depan bakal ada lima unicorn baru. Di pandemi saja, kita muncul tiga atau empati unicorn baru,” kata Sony .

Baca Juga: Plt Ketum Mardiono bantah ada perpecahan di PPP, begini penjelasan lengkapnya

Indonesia, menurut dia, termasuk negara yang paling cepat memunculkan unicorn, start-up dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS.

Gambaran komposisi unicorn di ASEAN, Indonesia saat ini berada di urutan ke-2 dengan 11 unicorn, sedangkan Singapura memiliki 15 unicorn.

Namun dari segi valuasi ekonomi, unicorn dari Indonesia ada di urutan pertama dengan total 39 miliar dolar AS, sedangkan Singapura mencapai 23 miliar dolar AS.

Baca Juga: Bendera merah putih dijadikan serbet di SBT, pelaku meminta maaf, ini penjelasannya

Selama pandemi COVID-19, saat perusahaan banyak yang bangkrut atau tiarap, Sony mengatakan Indonesia berhasil menciptakan tiga hingga empat unicorn.

Dalam satu sesi diskusi panel Membangun Lanskap Start-up Asia Tenggara di acara World Congres On Innovation and Technology 2022 di Penang ia mengatakan Indonesia merupakan medan pertempuran sebenarnya bagi start-up dari Tanah Air maupun kawasan.

Ia menyebut pasar Indonesia terbesar di kawasan ASEAN, mencapai 40 persen. Dan banyak unicorn dari Singapura atau dari negara lain menjadi besar karena pasar Indonesia.

Baca Juga: Kebakaran melahap 20 lapak di Cengkareng, begini kondisinya

Yang menariknya, Sony mengatakan pasar Indonesia memiliki adaptasi teknologi yang bagus.

“Gampang viral kan. Apa-apa, viral. Itu juga karena jumlah usia produktifnya sedang di puncak-puncaknya. Kita sedang (memasuki) bonus demografi, otomatis banyak anak mudanya, kemudian teknologinya cepat adaptasinya,” ujar dia.

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB