HARIAN MERAPI - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY melakukan audiensi resmi ke Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY, Kamis (17/7), dalam rangka silaturahim memperkuat semangat ekosistem industri halal dan inovasi ikonik gotong royong pergerakan UMKM perdesaan dan perkotaan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinator Industri Halal Inti 1: Produk & Kegiatan Halal (Kawasan Halal/Juleha) DIH MES DIY yang juga anggota Kadin DIY, Budi S Kurniawan, S.E., M.M., mengutarakan, audiensi ini merupakan salah satu langkah strategis dari Departemen Halal Industri (DIH) bersama Pengurus Harian (PH) dan lintas departemen MES DIY untuk menguatkan halal sebagai landasan industri sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat (UMKM) berbasis halal di DIY.
Wakil Ketua MES DIY, Priyonggo Suseno, S.E., M.Sc., Ph.D., turut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan industri halal sebagai salah satu fokus utama MES DIY.
"Kehadiran kami membawa semangat kolaboratif, dan membuka ruang sinergi dengan Kadin DIY tidak hanya untuk sektor industri halal, tetapi juga UMKM, perbankan syariah dan ekonomi kreatif," ujar Priyonggo.
Sekretaris Umum MES DIY, Dandan Hermawan, menambahkan kolaborasi bersama Kadin DIY ini bukan kali pertama. Sebelumnya telah berkolaborasi dalam Jogja Halal Festival (JHF), dan melalui forum ini diharapkan dapat menyambung jalinan sinergi, termasuk memperkenalkan konsep Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur sebagai sebuah gerakan yang mengembangkan talenta pedesaan untuk produk halal dan berorientasi ekspor (global).
Baca Juga: Fakultas Ekonomi UWM dan MES DIY Bangun Kemandirian Ekonomi Umat Melalui Santripreneur
Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D., Ketua DIH MES DIY, sekaligus Founder, Konseptor, dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur, Wakil Ketua Komtek 03 – 13 SNI G2RT yang juga merupakan Dosen Senior Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) memaparkan lebih lanjut mengenai peran G2R Tetrapreneur dalam mendorong ekonomi halal desa serta pelaksanaan 4 Event Road to 3rd ICIHES (International Conference on Islamic and Halal Economic Studies), yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat sebagai pengungkit upaya syiar Halal dan Ekonomi Syariah dalam berbagai aspek termasuk pula aktivasi akses pasar global yang telah dirintis sejak tahun 2023 melalui inovasi ikonik model G2R Tetrapreneur ke pasar Timur Tengah seperti Cairo, Makkah – Madinah, Jeddah, Dubai dan Abu Dhabi.
Rika menyampaikan bahwa berbagai usaha telah dilakukan oleh para penggiat G2R Tetrapreneur dalam menunjukkan eksistensi dan geliat ekonomi pelaku ekonomi mayoritas di Indonesia khususnya DIY yaitu UMKM. Bahkan beberapa ekspose baik lokal, nasional, bahkan global telah diikuti dan sedikit demi sedikit telah menampakkan hasilnya untuk memperkenalkan G2R Tetrapreneur beserta Produk Unggulan (PU) sebagai ikon yang menyeluruh.
Baca Juga: Wujudkan swasembada pangan, Kemenkop dan Kadin sinkronisasi pengembangan pabrik pakan ternak
“Alhamdulillah semangat inovasi proses bisnis gotong royong membawa kemudahan dan keberlanjutan PU-PU ini secara global terutama akses pasar Timur Tengah,” ungkap Rika.
Rika juga menyampaikan tentang empat kegiatan unggulan dalam rangka Road to the 3rd ICIHES 2025 antara lain Halal Business Plan Competition (HBPC), Komitmen Kawasan Halal (KKH) DIY x G2RT MES DIY, Pemilihan Duta Halal MES DIY; dan Penghargaan Tokoh Penggerak Halal DIY.
Menanggapi hal tersebut, Robby Kusumaharta, Wakil Ketua Kadin DIY menyampaikan dukungan strategis terhadap langkah MES DIY dan praktik Model G2R Tetrapreneur yang memiliki visi misi serupa untuk kesejahteraan masyarakat luas khususnya di DIY. Ia juga menyoroti tantangan geopolitik global dan pentingnya ketahanan ekonomi lokal berbasis SDM dan UMKM.
"Kadin DIY siap bersinergi dalam merealisasikan mimpi besar pelaku industri halal dan UMKM bersama pergerakan G2R Tetrapreneur yang ternyata sejak 2018 diinisiasi di DIY untuk tak hanya kuat di dalam negeri, tapi juga melangkah mantap ke kancah global," tegasnya. *