ekonomi

Tangkis Serangan Masif, LPS Beberkan Tiga Kunci Ketahanan Siber

Minggu, 6 Juli 2025 | 20:30 WIB
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) bersama Direktur Group Sistem Informasi LPS Monang Siringoringo. (Foto: Dok. Humas LPS)

“Lima terbesar berasal dari Indonesia, Vietnam, Jerman, Amerika Serikat (AS), dan Belanda. Sebenarnya total 40 country. Jadi kalau kita blok dari satu country, dia (penyerang) bisa pindah ke country lain. Berarti, mereka sudah merencanakan dengan mantap jauh-jauh hari, sangat sistematik, sangat masif. Dan pola serangannya selalu berubah-ubah,” ujarnya.

Sebelumnya, pada 2022, Monang mengungkapkan bahwa LPS juga sempat menjadi target ransomware, namun berhasil mendeteksi dan menggagalkan serangan tersebut. Bahkan, tim siber LPS berhasil melacak dan membobol cloud penyimpanan pelaku untuk menghapus data-data korban lain yang telah disimpan.

Baca Juga: Begini modus penipuan love scam, masyarakat harus waspada jangan sampai jadi korban

Monang mengingatkan, serangan siber yang dialami LPS menjadi pengingat bahwa ancaman serupa dapat menimpa institusi manapun. Ia menekankan pentingnya seluruh pemangku kepentingan untuk serius dalam memperkuat ketahanan siber nasional.

LPS menyatakan siap untuk membagikan best practice ketahanan siber kepada institusi lain. LPS juga menyatakan komitmennya untuk membantu institusi lain yang membutuhkan, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga kedaulatan digital nasional.

“LPS bisa diserang seperti ini, berarti tempat lain pun berpotensi bisa diserang dan kemudian operasionalnya bisa setop (ketika pertahanan siber ditembus oleh penyerang). Jadi, kita benar-benar perlu berkolaborasi untuk hal-hal seperti ini dan mesti serius,” ujar Monang.*

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB