HARIAN MERAPI - Pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Abdul Latief menegaskan HIPMI harus mampu melahirkan enterprenuer nasionalis untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.
Menurut Menteri Tenaga Kerja era Presiden Soeharto tersebut, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat untuk menghasilkan pengusaha nasional yang ideal.
"Negara ini membutuhkan enterprenuer dan persatuan. Strong country came from leadership. Strong leaderhip come from the unity of the leaders. Patriot pengisi kemerdekaan harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Abdul Latief saat memberikan sambutan dalam perayaan HUT ke-50 HIPMI DIY di Royal Ambarrukmo Hotel, Kamis (16/1/2025) malam.
Baca Juga: Robinson Saalino, Mafia Tanah Kas Desa Wedomartani Divonis 8 Tahun Penjara
Abdul Latief menegaskan, saat ini jumlah pengusaha nasional masih sangat kurang. Sebuah negara dikatakan maju apabila memiliki 14 persen enterprenuer. Hanya saja, lanjutnya, Indonesia baru memiliki sekitar tiga persen.
Ide besar pembentukan HIPMI pada setengah abad silam adalah menghasilkan pengusaha nasional, agar tidak mudah dijajah dan diadu domba seperti saat dijajah Belanda selama 350 tahun. Saat itu, HIPMI didukung penuh dari Menko Ekuin pada saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang menyatakan pengusaha nasional membutuhkan aksi afirmasi.
"Beliaulah (Sri Sultan HB IX) yang pertama-tama memberikan semangat kita. Sultan paham betul maunya pengusaha Indonesia dengan membantu kebijakan afirmasi," kenang Abdul Latief tentang jasa besar almarhum HB IX dalam membentuk HIPMI.
Baca Juga: DPD Dinilai Tak Punya Sense of Crisis, Pengamat Kritik Keras Penambahan Jumlah Reses
"Yogya adalah inpsirasi kita semua," sambungnya disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Oleh karenanya, Yogya yang memiliki potensi SDM, SDA sekaligus budaya tradisi yang terjaga hingga saat ini, harus ditangkap HIPMI dengan mengkolaborasikan dengan teknologi digital agar tidak tertinggal dengan negara lainnya.
"Kita mulai dari Yogya saja. Yogya harus menjadi central excellent of the enterprenuer," jelasnya.
Baca Juga: Terkait program 3 juta rumah, OJK sarankan bentuk konsorsium asuransi
Ketua Umum HIPMI DIY, Aditya Bima Santosa Putra, menyatakan acara ini menjadi tonggak sejarah perjalanan HIPMI DIY yang telah berkontribusi selama setengah abad dalam membentuk pengusaha muda tangguh, inovatif, dan berdaya saing, sejalan dengan misi menciptakan lokomotif pembangunan ekonomi nasional berbasis kewirausahaan.
HIPMI DIY berharap dapat terus menjadi penggerak utama dalam mencetak wirausaha muda yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing, demi mendorong kemajuan ekonomi DIY dan Indonesia secara keseluruhan.
“Momentum ini adalah refleksi dari perjalanan panjang HIPMI DIY dalam melahirkan pengusaha muda yang tangguh. Melalui HUT ke-50 ini, kami ingin terus menjaga keistimewaan Yogyakarta sembari mendorong kemajuan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.