Peleburan Pelni, ASDP dan Pelindo Masih Dikaji

photo author
- Senin, 30 Desember 2024 | 07:30 WIB
Menko Infra Agus Harimurti Yudhoyono (kanan), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (tengah), Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani (kiri), dalam jumpa pers di sela menyaksikan pemberangkatan 730 penumpang menggunakan Kapal Pelni KM Labobar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (29/12/024).  (ANTARA/Harianto)
Menko Infra Agus Harimurti Yudhoyono (kanan), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (tengah), Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani (kiri), dalam jumpa pers di sela menyaksikan pemberangkatan 730 penumpang menggunakan Kapal Pelni KM Labobar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (29/12/024). (ANTARA/Harianto)

 

HARIAN MERAPI - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) menyatakan bahwa peleburan PT Pelni, PT ASDP, dan PT Pelindo untuk menjadi holding sektor maritim masih dalam tahap pengkajian.

Tiko yang ditemui di sela menghadiri pemberangkatan 730 penumpang menggunakan Kapal Pelni KM Labobar, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (29/12), mengatakan bahwa hasil kajian tersebut diperkirakan baru akan keluar pada triwulan I-2025.

"Masih dikaji, (kapan keluar kajiannya?) mungkin triwulan I (2025)," kata Tiko dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Harvey Moeis dan Sandra Dewi Ternyata Peserta PBI BPJS Kesehatan, Ini Penjelasan Dinkes DKI Jakarta

Meskipun demikian, Tiko tidak memberikan penjelasan lebih rinci mengenai proses rencana peleburan perusahaan pelayaran tersebut.

Dia hanya menjelaskan bahwa kajian yang sedang dilakukan mencakup aspek komersial dan hukum yang perlu dipertimbangkan dengan matang.

"Kajiannya dulu, kajian komersial sama kajian hukum," ujar Tiko singkat.

Baca Juga: Dahsyat, dalam 46 Hari 30 Ribu Rumah Dibangun Pemerintahan Prabowo

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir akan menggabungkan PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

"Pasti, karena itu mendorong kembali bagaimana biaya logistik bisa lebih turun, keselamatan bagi penumpang, kemudian kalau pelabuhannya bagus, manajemen dari Pelni kapalnya lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus. Semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang yang selama ini kadang-kadang terpisah-pisah," ujar Erick, di Jakarta, Selasa (17/12).

Dirinya mengungkapkan bahwa nantinya Pelindo akan menjadi induk holdingnya. "Yang jadi induk Pelindo," katanya.

Baca Juga: Setelah Bank Indonesia, KPK geledah kantor OJK terkait penyidikan korupsi CSR BI

Erick optimistis jumlah BUMN akan berkurang hingga 30 perusahaan saja untuk fokus pada tugas masing-masing.

Sejak awal menjabat pada 2019, Erick telah merencanakan pengurangan jumlah BUMN. Pada Juni 2020, Kementerian BUMN telah mengurangi jumlah entitas BUMN dari 142 perusahaan menjadi 107 perusahaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X