HARIAN MERAPI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan boikot produk Israel sebagai bentuk protes atas kekejamannya di Jalur Gaza.
Namun, di masyarakat masih terjadi kebingungan terkait produk apa saja yang akan diboikot.
Cendekiawan Muslim Indonesia Prof. Nadirsyah Hosen menyoroti keakurasian daftar produk yang saat ini banyak terkena boikot oleh masyarakat sebagai bentuk protes atas situasi terjadi di Palestina.
Baca Juga: Peruntungan Shio Kambing sepekan mulai Minggu 8 Desember 2024, ada sesuatu yang patut dirayakan
"Memang ini menjadi problem, kita ingin memboikot karena memang kejahatan kemanusiaan dilakukan oleh Israel. Jadi kita prinsipnya oke memboikot tetapi jangan sampai salah sasaran," kata Nadirsyah dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Dalam seminar yang digelar di Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa (3/12), Nadirsyah mengingatkan pentingnya akurasi data dan fakta agar boikot yang dilakukan tepat sasaran dan tidak salah sasaran.
Banyaknya daftar produk beredar di tengah publik yang diterbitkan berbagai sumber non-pemerintah dan sumber-sumber tersebut tidak mengungkapkan secara rinci alasan produk harus diboikot yang membuat akurasi informasi dapat dipertanyakan.
Padahal dibanding mempercayai daftar itu, lebih baik masyarakat melihat daftar perusahaan pro-Israel yang telah dikeluarkan oleh PBB. Ada sebanyak 167 produk yang masuk dalam daftar itu pada 2023 lalu.
Baca Juga: Candi Borobudur mempunyai kekuatan luar biasa sebagai tempat meditasi dan berkontemplasi
PBB bahkan telah mengonfirmasi dan berkirim surat dengan perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut.
Dengan demikian, pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) perlu duduk bersama dan mencari solusi sambil mencari fakta akurat terkait perusahaan terafiliasi Israel yang ada di Indonesia.
Ia menilai MUI harus mengeluarkan secara resmi daftar produk yang terafiliasi Israel, kemudian pemerintah membuat sebuah aplikasi yang bisa digunakan masyarakat untuk mengetahui produk yang diboikot.
"Dibuat aplikasi sehingga orang ketika berbelanja itu dia tinggal men-scan saja. Ibu-ibu mau belanja mau apa tinggal scan barcode," kata dia.
Baca Juga: Ciri-ciri orang munafik: senang berdusta, menipu dan malas beribadah
Sedangkan pada masyarakat, ia meminta agar semua pihak lebih bijaksana ketika mengetahui suatu produk terafiliasi Israel agar jangan sampai karena emosi sesaat maka melakukan aksi boikot yang justru merugikan dalam negeri sendiri.