Ahmad menjelaskan, tingginya harga beras dipasaran dan di penggilingan padi terjadi karena memang kondisi terpengaruh cuaca panas ekstrem El Nino yang sebelumnya masih dirasakan sampai sekarang. Selain itu musim hujan yang turun sekarang belum banyak dirasakan manfaatnya karena pedagang saat ini masih tanam padi.
"Sebelumnya cuaca panas El Nino banyak lahan pertanian kering dan panen tidak maksimal. Sekarang sudah musim hujan petani masih tanam padi dan belum panen. Sehingga penggilingan padi sulit mendapatkan pasokan padi untuk digiling menjadi beras," lanjutnya.
Pedagang berharap agar masalah tersebut bisa segera teratasi. Sebab sebenar lagi sudah masuk puasa Ramadan dan Lebaran dimana kebutuhan beras sebagai bahan pokok pangan untuk masyarakat tinggi.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, harga kebutuhan pokok pangan sekarang masih tinggi dipasaran. Kondisi tersebut terjadi tidak hanya di Kabupaten Sukoharjo saja, melainkan juga disejumlah daerah lain.
Baca Juga: KPU Boyolali Gelar Pemungutan Suara Ulang Pemilu 2024 di Empat TPS
Kenaikan harga pokok pangan disebabkan karena beberapa faktor seperti stok dipasaran kurang dan pengaruh cuaca ekstrem curah hujan tinggi menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir dan angin kencang.
Disisi lain, penyebab lainnya yakni karen permintaan masyarakat tinggi. Seperti salah satunya yakni kebutuhan pokok pangan beras. Harga beras tinggi disejumlah daerah termasuk di Kabupaten Sukoharjo.
Iwan mengatakan, beras merupakan kebutuhan pokok paling dicari masyarakat untuk memenuhi pangan keluarga. Disisi lain, kondisi di lapangan petani masih tanam padi. Sedangkan panen padi masih cukup lama sehingga berpengaruh pada stok beras dipasaran.
Diskopumdag Sukoharjo mencatat harga beras sekarang dipasaran untuk jenis IR64 premium Rp 16.000 per kilogram dan IR64 medium Rp 14.000 per kilogram. Harga beras tersebut sudah mengalami beberapa perubahan kenaikan sekitar Rp 1.000-Rp 2.000 per kilogram.
Kenaikan harga beras masih dimungkinkan terjadi dalam beberapa pekan kedepan menjelang puasa Ramadan dan Lebaran. Diskopumdag Sukoharjo berharap petani segera panen dan menurunkan harga beras dipasaran.
"Harga kebutuhan pokok pangan dipasaran masih tinggi karena pengaruh pasar tingginya permintaan dan stok terbatas dampak cuaca ekstrem curah hujan tinggi mengakibatkan bencana alam disejumlah daerah. Selain itu, khusus beras kondisi sekarang petani masih tanam dan kami harap segera panen," ujarnya.
Data Diskopumdag Sukoharjo diketahui untuk harga kebutuhan pokok pangan lainnya juga tinggi seperti gula pasir Rp 17.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp 14.000 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp 17.000 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 15.000 per liter. Daging sapi Rp 110.000 per kilogram, daging ayam Rp 34.000 per kilogram, telur ayam Rp 27.000 per kilogram.
Baca Juga: Deretan Caleg Wajah Baru di DPRD Salatiga Bermunculan, Bakal Ada Walikota Salatiga Dua Periode
Diskopumdag Sukoharjo juga mencatat ada kenaikan harga pokok pangan khususnya pada komoditas cabai. Harga cabai merah besar teropong naik Rp 2.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 73.000 per kilogram menjadi Rp 75.000 per kilogram, harga cabai merah keriting naik Rp 1.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 72.000 per kilogram menjadi Rp 73.000 per kilogram, harga cabai rawit merah naik Rp 1.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 72.000 per kilogram naik menjadi Rp 73.000 per kilogram dan harga cabai rawit hijau Rp 40.000 per kilogram.