Malioboro Run serta Undian Tabungan Sutera dan Sutera Emas bagian dari peringatan HUT ke-62 Bank BPD DIY

photo author
- Minggu, 29 Oktober 2023 | 10:00 WIB
Suasana pelaksanaan Undian Tabungan Sutera serta Sutera Emas Bank BPD DIY 2023, sehari sebelum Malioboro Run 2023.  (Foto: Sulistyanto)
Suasana pelaksanaan Undian Tabungan Sutera serta Sutera Emas Bank BPD DIY 2023, sehari sebelum Malioboro Run 2023. (Foto: Sulistyanto)



HARIAN MERAPI – Berbagai acara digelar dalam rangka memperingati HUT ke-62 Bank BPD DIY. Salah satunya, yakni Malioboro Run #2 - 2023, Minggu (29/10/2023).

Sebelumnya, digelar pula pengambilan Race Pack Collection, game, expo kuliner binaan Bank BPD DIY, Undian Tabungan Sutera/Sutera Emas dan hiburan di Jogja City Mall (JCM), Sleman.

Menurut Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad, Malioboro Run merupakan event tahunan dari Bank BPD DIY. Pada tahun ini mengusung tajuk, “Malioboro Run #2 - 2023, Running With Memories of Jogja.”

Baca Juga: Inilah langkah pertama yang perlu dilakukan pengidap kanker payudara

Jumlah pelari pada tahun lalu 2.500, sedangkan tahun ini 3.500 dan 60 persen pelari berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain melalui pendaftaran umum, ada pula peserta (pelari) undangan.

“Tahun ini, Malioboro Run ada empat kategori, yaitu 5K, 10K, 21K atau half marathon dan Kid Dash,” jelas Santoso, Sabtu (28/10/2023) sore.

Adapun rute Malioboro Run #2 2023 diharapkan bagian dari membangkitkan kenangan-kenangan tentang Yogyakarta melalui landmark-landmark kota yang iconic, dan bangunan-bangunan heritage.

Antara lain Bank BPD DIY Digital Longue, Jalan Malioboro, Benteng Vredeburg, Kawasan Nol Kilometer, Kraton Yogyakarta, Plengkung Wijilan, Plengkung Gading, Situs Warungboto, kawasan Kotabaru dan Tugu Jogja.

Baca Juga: Kabupaten Semarang kembangkan olahraga tradisional ketapel, satu kecamatan melebar 19 kecamatan

“Artinya juga para peserta Malioboro Run 2023 berkesempatan untuk merasakan berlari menyusuri Sumbu Filosofis Yogyakarta,” tandasnya.

Sumbu Filosofi Yogyakarta atau The Cosmological Axis of Yogyakarta sendiri merupakan sebuah konsep tata ruang mahakarya dari Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Yakni, berwujud sumbu imajiner yang membentang lurus dari Tugu Jogja (Golong-Gilig/Tugu Pal Putih) di sebelah utara hingga Panggung Krapyak di sebelah selatan, dengan Kraton Yogyakarta sebagai titik pusatnya.

Apalagi sumbu Filosofis Yogyakarta tersebut telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) oleh Badan Perserikatan Bangsa- Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).

Baca Juga: Pengidap kanker payudara tak selalu harus operasi mastektomi atau pengangkatan, begini penjelasan dokter

“Selain itu dengan Malioboro Run 2023, bagian dari upaya Bank BPD DIY untuk terus berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian daerah,” papar Santosa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X