Inilah langkah pertama yang perlu dilakukan pengidap kanker payudara

photo author
- Minggu, 29 Oktober 2023 | 08:30 WIB
Pakar psikologi dan seksologi klinis Zoya Amirin M.Psi., FIAS ditemui usai agenda Breast Cancer Awareness Month 2023 Kalbe Farma di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).  (ANTARA/Nabil Ihsan.)
Pakar psikologi dan seksologi klinis Zoya Amirin M.Psi., FIAS ditemui usai agenda Breast Cancer Awareness Month 2023 Kalbe Farma di Jakarta, Sabtu (28/10/2023). (ANTARA/Nabil Ihsan.)



HARIAN MERAPI - Penderita kanker perlu perhatian khusus, terutama dari keluarga agar mereka semangat untuk hidup.


Termasuk pengidap kanker payudara, harus mendapat perhatian khusus, terutama dari keluarga.


Hal yang pertama kali dilakukan bagi pengidap kanker payudara adalah penerimaan diri atau self acceptance.

Baca Juga: Prediksi kesehatan zodiak Capricorn, Aquarius, Pisces Minggu 29 Oktober 2023 rentan terhadap bersin, pilek


Demikian disampaikan pakar psikologi dan seksologi klinis Zoya Amirin M.Psi., FIAS usai agenda Breast Cancer Awareness Month 2023 di Jakarta, Sabtu.


Zoya mengatakan, penerimaan diri (self-acceptance) adalah hal pertama yang harus dilakukan perempuan pengidap kanker payudara untuk bangkit dan melanjutkan kehidupan setelah diagnosis tersebut.

"Yang perlu dilakukan pertama adalah radical self-acceptance, penerimaan diri yang sangat radikal," kata Zoya.


Psikolog lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan sangat wajar seseorang bersedih setelah didiagnosis mengidap kanker. Namun, kesedihan itu harus dicerna dengan baik dan tidak boleh dinafikan begitu saja.

Baca Juga: Saguri mendapatkan harta kekayaan dengan cara tidak halal hingga harus berakhir dengan cara tragis

Jika rasa sedih itu diproses dengan baik, lanjut dia, penerimaan diri dapat berangsur-angsur muncul, sehingga perempuan yang mengidap kanker dapat bangkit serta termotivasi menjalani kehidupan dan pengobatan setelah divonis kanker.

 

"Ketika kita bisa menerima kekurangan kita dan hal-hal yang harus kita perjuangkan ke depan, kita akan jadi lebih kuat menghadapi apapun ke depan," ujar Zoya yang merupakan anggota Asosiasi Seksologi Indonesia itu.

Zoya mencontohkan, apabila seseorang mengalami kecelakaan hingga cedera, pasti ia membutuhkan waktu untuk pemulihan dan fisioterapi jika diperlukan. Waktu berproses yang demikian juga diperlukan pejuang kanker.

Baca Juga: Pj Walikota Salatiga naik Vespa, ini komentarnya: Asyik juga serasa waktu Perang Dunia ke-2...

Penerimaan diri tidak kalah penting bagi perempuan yang didiagnosis kanker payudara pada usia muda dan belum menikah, karena sebelum menghadapi pasangan yang dapat menerima kondisi mereka apapun keadaannya, mereka pun harus menerima dan memahami kondisi diri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X