HARIAN MERAPI - Di tengah ketidakpastian global, Bank Indonesia (BI) DIY menyatakan perekonomian di DIY terus tumbuh di atas lima persen.
Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Ibrahim, bahkan mengatakan pertumbuhan ekonomi di DIY masih akan berlanjut di 2023.
Menurut Kepala KPw BI DIY Ibrahim, pertumbuhan ekonomi di DIY di atas lima persen merupakan pertumbuhan tertinggi di Jawa.
Baca Juga: Bank Indonesia masih waspadai ketidakpastian global yang berdampak ke perekonomian domestik
"Bahkan, lebih tinggi dibandingkan nasional," kata Ibrahim, dalam acara Ngobras Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan BI bersama media massa di Yogyakarta, Kamis (31/8/2023).
Menurut Ibrahim, menguatnya perekonomian di DIY ditopang oleh meningkatnya kinerja konsumsi rumah tangga dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga.
Ibrahim mengatakan, bahwa tingginya konsumsi rumah tangga ini juga diharapkan bisa membuka investasi baru di sektor terkait.
Menguatnya pertumbuhan ekonomi di DIY juga didorong oleh dicabutnya kebijakan PPKM akibat pandemi Covid-19.
Hal tersebut membuat transaksi keuangan meningkat, seiring pergerakan masyarakat pasca PPKM Covid-19.
Namun di lain sisi, meningkatnya aktivitas ekonomi pasca PPKM tersebut juga berdampak pada menurunnya transaksi keuangan di e-commerce.
Ibrahim mengatakan, menurunnya transaksi keuangan di e-commerce itu merupakan dampak temporal karena euforia selepas PPKM.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di DIY yang diperkirakan terus berlanjut di 2023 juga masih menghadapi berbagai risiko.
Baca Juga: Kasus dugaan korupsi pembangunan SMPN 1 Wates mulai disidangkan, ini terdakwanya
Mulai dari dampak Elnino yang bisa menyebabkan hasil panen pertanian pangan menurun, dan pelambatan sebagai akibat ketidakpastian global.