CIKARANG, harianmerapi.com - PSIM Jogja dan PSMS Medan akan saling berhadapan di Stadion Wibawa Mukti Senin (20/12/2021) malam. Laga ke-2 Grup Y babak 8 besar Liga 2 itu akan menentukan nasib ke-2 tim.
PSMS yang kini menghuni dasar klasemen dan PSIM di posisi dua klasemen sementara wajib memetik tiga angka jika ingin melaju ke semifinal.
Laga diprediksi panas. Kedua tim punya karakter serupa, tampil ngotot tiap pertandingan. Karakter itu mereka perlihatkan sejak laga perdana. Laskar Mataram makin habis-habisan ketika tertinggal 1-2 dari Dewa United saat laga tersisa 15 menit.
Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Dejan Antonic Beri Kode Pamit?
Mentalitas mereka malah naik. Ketatnya pressing, duel, dan meningkatnya daya dobrak berbuah gol penyeimbang di menit akhir. Sementara PSMS yang harus bermain dengan 10 orang melawan Sulut United tak mau main bertahan. Meski kalah 1-2 kengototan itu membawa Rachmat Hidayat dan kawan-kawan mencetak satu gol.
Lini tengah kedua tim jadi motor yang mampu menaikkan mentalitas itu karena sama-sama punya pemain yang berani duel. Di kubu PSIM ada Ahmad Baasith dan Syarif sedangkan PSMS punya Andre Dio dan Imam Budi.
Namun Seto harus memilah taktik untuk menguasai lini tengah karena di kubu Ayam Kinantan ada sosok Ichsan Pratama. Kreator serang PSMS itu hapal betul dengan beragam taktik Seto karena pernah menjadi penerjemah strateginya di atas lapangan ketika sama-sama di PSS Sleman.
Baca Juga: Pelatih PSIM Jogja Seto Nurdiyantoro: Semua Pemain Punya Kesempatan Sama
Namun kedua tim mendekati laga dengan berbagai masalah. Pertama absennya pemain pilar. PSIM masih tanpa Yudha Alkanza di laga krusial ini. Meski sudah bergabung dengan Jodi Kustiawan dan kawan-kawan, Yudha masih berlatih terpisah karena masih di tahap penyembuhan cedera. Jelang pertandingan Beni Wahyudi dan Purwaka Yudhi menyusul ke tepi lapangan.
“Kami hanya punya waktu dua hari istirahat. Faktor kelelahan dan cedera ada di situ. Bagaimanapun kuncinya di konsentrasi dan kebugaran,” kata Seto, Minggu (19/12/2021).
Taufik Hidayat kemungkinan disiapkan menggantikan Beni Wahyudi. Seto butuh bek sayap yang segar untuk adu cepat dengan para winger PSMS macam Ghazali Siregar. Sedangkan Sunni Hizbullah diprediksi kembali berduet dengan Jodi Kustiawan di jantung pertahanan.
PSMS juga punya masalah karena meninggalkan lubang besar di pertahanan karena absennya Joko Susilo. Pelatih PSMS, Ansyari Lubis, menyiapkan Harry Fatwa mengisi kekosongan itu. Mereka harus menghadapi performa lini depan PSIM yang terus meningkat tiap pertandingan.
Sugeng Efendi kini sudah mencetak lima gol lalu menempatkan dirinya di posisi lima klasemen sementara, terpaut empat gol dari Beto Goncalves. Hapidin mulai membuka keran golnya.