JAKARTA, harianmerapi.com - Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago cukup memaklumi adanya kontroversi mengenai sejumlah keputusan wasit pada tiga laga awal kompetisi Liga 1 2021. Termasuk pada pertandingan yang dimainkan timnya saat melawan Persita .
"Banyak orang yang menyoroti wasit. Kalau saya pribadi, wasit satu tahun tak kerja, 'feeling' dia pasti hilang. Sama seperti pemain," kata Jacksen dalam konferensi pers virtual, Senin (6/9/2021).
Menurut dia, vakumnya pertandingan selama 1,5 tahun pasti berdampak ke seluruh elemen sepak bola, termasuk pemain, pelatih serta wasit.
Setidaknya, kata pelatih yang akrab dijuluki Bigman itu, minimnya pertandingan itu berpengaruh terhadap berkurangnya "feeling" dan ketajaman naluri wasit dalam pertandingan.
Baca Juga: Polisi Sudah Periksa Lima Pegawai KPI Terduga Perundungan Rekan Kerja Mereka
"Saya bilang kompetisi musim ini pasti berbeda dibanding dulu. Apalagi aspek tanpa pemain, (pertandingan) di tempat yang netral, itu semua berdampak, dan vakumnya 1,5 tahun," ujar Jacksen.
Pada pertandingan Persipura versus Persita di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (28/8) lalu, ada dua keputusan wasit yang disorot.
Pertama, keputusan tidak mengesahkan gol yang dicetak penyerang Persipura Yevhen Bokhashvili usai memanfaatkan bola yang dilepas kiper Persita Try Hamdani saat akan melakukan tendangan.
Kedua, gol dari penyerang Persita Ahmad Nur Hardianto pada menit ke-20 yang juga tidak disahkan karena dinilai offside, sementara banyak yang melihat posisinya tidak offside.
Ia pun memaklumi jika wasit melakukan kekeliruan dalam mengambil keputusan lantaran lama vakumnya pertandingan yang turut menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Gaya Hidup Tidak Sehat Meningkatkan Risiko Pria Terkena Kanker Prostat. Begini Penjelasannya
Bahkan usai pertandingan kontra Persita, Jacksen mengaku banyak orang yang menghubunginya dan meminta pendapat perihal keputusan wasit tersebut.
Pelatih asal Brazil itu menjelaskan kesalahan juga bisa menimpa siapa saja, termasuk pemain dan pelatih karena lama tidak ada pertandingan, sehingga kehilangan ketajaman naluri bertanding.
"Sama dengan pemain yang kadang sudah di depan gawang, nggak bisa cetak gol. Tidak jauh beda, pelatih pun sama, bisa lakukan beberapa kesalahan analisis pertandingan karena naluri, ketajaman insting pasti hilang. Wajar," tutur Jacksen.
Maka dari itu, Jacksen mengaku tak ingin melakukan komplain atas keputusan tersebut karena menyadari kesalahan tersebut tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada wasit.