Presiden IPC Andrew Parsons Mengaku Emosional Jelang Penutupan Paralimpiade Tokyo

photo author
- Minggu, 5 September 2021 | 13:17 WIB
Ilustrasi - Atlet asal Afrika Selatan Ntando Mahlangu bertanding dalam final lompat jauh putra Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Sabtu (28/8/2021). ( ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)
Ilustrasi - Atlet asal Afrika Selatan Ntando Mahlangu bertanding dalam final lompat jauh putra Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Sabtu (28/8/2021). ( ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)


JAKARTA, harianmerapi.com - Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons tidak menyangka bakal sukses menggelar ajang Paralimpiade di Tokyo tanpa penonton.


Ia mengaku merasa emosional menjelang penutupan Paralimpiade Tokyo, yang diadakan di tengah pandemi global.

Dalam temu media menjelang berakhirnya Paralimpiade yang digelar setelah penundaan satu tahun karena krisis kesehatan global, Minggu (5/9/2021), Andrew Parsons mengatakan 'tidak percaya' bahwa para atlet dapat mempersiapkan diri untuk pertandingan yang berlangsung 13 hari dan mencatatkan prestasi mengesankan di Tokyo.

Baca Juga: Pebulu Tangkis Ganda Campuran Hary/Leani Sabet Emas Kedua bagi Indonesia di Paralimpiade Tokyo

"Tentu saja sekarang, pada hari terakhir, kami mulai berpikir apa yang akan terjadi jika pertandingan dibatalkan. Dan banyak pikiran muncul di benak kami," kata Parsons, dikutip dari Kyodo.

 

"Semua malam tanpa tidur, semua momen sulit, semua keputusan sulit yang dibuat."

"Ada banyak waktu ketika kami berpikir pertandingan ini tidak bisa terjadi bahkan sebelum penundaan, dan setelah penundaan, tetapi dari pihak Jepang, kami selalu mendapat dukungan."

Paralimpiade, yang dibuka pada 24 Agustus, sekitar dua pekan setelah penutupan Olimpiade Tokyo, menampilkan sekitar 4.400 atlet dari seluruh dunia, jumlah terbanyak, bersaing dalam 22 cabang olahraga.

Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Bantu Efisiensi Skrining Kesehatan Nasional

Sementara Paralimpiade Tokyo diadakan tanpa penonton untuk mencegah penyebaran virus, Parsons mengatakan masyarakat Jepang "akhirnya benar-benar menerima pertandingan."

Presiden panitia penyelenggara Tokyo Games, Seiko Hashimoto, mengatakan Paralimpiade akan ditutup tanpa menghadapi "masalah besar." Namun, dia mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh timnya.

"Saya pikir tugas yang kita hadapi adalah bagaimana sejarah akan mengevaluasi permainan ini," kata Hashimoto dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Rencana Amandemen UUD 1945 Sebaiknya Tak Buru-buru, Simak Pendapat Pakar

"Tirai pertandingan akan ditutup, tapi selama panitia ada, kita harus menyampaikan nilai pertandingan kepada banyak orang menuju transformasi masyarakat, sehingga penyelenggaraan akan mendapatkan evaluasi yang baik. Saya pikir masih banyak hal yang harus kita lakukan."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

Aston Villa Bantai Manchester United 2-1

Senin, 22 Desember 2025 | 06:00 WIB

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X