HARIAN MERAPI - Pengda PBSI DIY terus mengawal pembinaan atlet bulutangkis dapat dilakukan sejak dini.
Oleh karenanya, PBSI DIY akan terus membangun cara, agar potensi bibit atlet yang unggul bisa terdeteksi lebih awal.
Apalagi di DIY terdapat sekitar 100 klub bulutangkis.
Baca Juga: Malaysia Masters 2023, Indonesia pulang tanpa gelar. Gregoria harus puas jadi runner up
“Kami juga menyiapkan berbagai turnamen untuk menjaring bibit-bibit baru atlet bulutangkis,” kata Ketua Umum Pengda PBSI DIY, KPH H Yudanegara PhD, di sela-sela membuka kejuaraan bulutangkis Piala GKR Hemas 2023 di GOR Pangukan Sleman, Senin (29/5/2023).
Menurut Kanjeng Yuda, tahun ini saja PBSI DIY menyiapkan setidaknya 3 turnamen level nasional dan daerah. Setelah Piala GKR Hemas, akan disusul dengan Kapolda Cup dan Piala Raja serta Kejurda.
Dengan iklim kompetisi yang terjaga dan berjenjang, diharapkan akan membuat pembinaan atlet akan berjalan lebih baik, sehingga potensi atlet-atlet muda juga akan lebih optimal.
Baca Juga: KONI DIY lepas atlet PBSI ke Piala Presiden, berikan dana Rp40 juta
“Selama pandemi mereka ini ibaratnya tentara, latihan terus tapi tidak pernah perang. Nah, tugas kami PBSI adalah memfasilitasi mereka dengan turnamen-turnamen seperti ini, untuk menguji hasil latihan mereka di klub. Jadi turnamen adalah medan perangnya atlet bulutangkis kita di semua kelompok umur,” sambungnya.
KPH Yudanegara mengaku yakin, banyak bibit unggul bidang keolahragaan termasuk bulutangkis yang ke depan akan muncul di DIY. Untuk cabor bulutangkis misalnya, DIY memiliki Muhammad Rian Ardianto yang sudah mengukir prestasi di turnamen internasional.
“Dengan pembinaan yang tertata dan semakin baik, bukan tidak mungkin akan kita temukan Rian Rian lain di usia muda, yang ke depan akan menggantikan peran senior mereka di kancah nasional bahkan dunia,” lanjutnya.
KPH Yudanegara menambahkan, upaya pembinaan atlet sejak dini perlu kolaborasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan. Melalui turnamen-turnamen yang digelar, diharapkan akan semakin terbentuk pola pembinaan yang ideal untuk atlet-atlet di semua kelompok usia.
Baca Juga: INKAI DIY Sabet Juara Umum Kejurda FORKI DIY 2023
“Termasuk soal risiko bagi atlet, ofisial dan wasit. Kita harus belajar dari kasus cederanya atlet bulutangkis Indobesia di Malaysia Open kemarin. Maka, saya ingin atlet-atlet kita sebisa mungkin juga tercover asuransi,” katanya.
Terkait hal ini, Pengda PBSI kata Yudanegara, baru dalam tahap melakukan inventarisasi terhadap seluruh atlet yang dibina melalui klub di DIY.